Bank Sampah Tawarkan Wisata Edukasi di Bantul

Geliat wisata edukasi di Yogyakarta terus dikembangkan. Pemerintah mengembangkan banyak tujuan wisata yang sekaligus bisa dijadikan sarana untuk menambah wawasan dengan dibangunnya beberapa edu park. Namun bagi wisatawan edukasi tak hanya didapat dalam bentuk berkunjung ke tempat- tempat yang penuh dengan kecanggihan teknologi. Banyak pula destinasi unik yang dapat dijadikan tempat untuk belajar tentang suatu hal baru dengan sistem berbasis pemberdayaan lingkungan dan masyarakat. Salah satunya adalah dengan mengunjugi Bank Sampah yang ada di Bantul.

 

Mengenal Bank Sampah Bantul

 

Bank sampah adalah salah satu sistem pengelolaan sampah secara kolektif yang bertujuan untuk menangani dampak lingkungan dengan pengelolaan berbasis masyarakat. Dalam hal ini masyarakat berperan aktif dalam memilah, mengumpulkan, dan menyetorkan sampah rumah tangga ke tempat pengelolaan sampah di desanya. Ada pula yang pengelolaannya hingga mengubah sampah menjadi bentuk barang yang bernilai ekonomi seperti pupuk dan hasil kerajinan.

 

Di Bantul, ada sebuah dusun yang telah berhasil mengelola sampah mandiri dengan bank sampahnya. Profil Bank Sampah Gemah Ripah adalah salah satu bank sampah yang pertama kali ada di Indonesia dan sudah berjalan lebih dari 10 tahun. Sejarah Bank Sampah Gemah Ripah awalnya ketika banyaknya tumpukan sampah yang ada akibat gempa besar di Yogya pada tahun 2006 Bambang Suwerda memiliki ide untuk mengolah sampah yang ada di lingkungannya dengan mendirikan bank khusus sampah ini.

 

Pada awalnya barang bekas yang terdapat di sekitar dusun dikumpulkan untuk didaur ulang menjadi barang yang berguna. Lambat laun para warga dibina untuk mengepul sampah yang sudah dipilah. Setelah dikumpulkan kemudian sampah yang tidak bisa didaur ulang disalurkan ke pabrik mitra. Biasanya panen sampah ini dilakukan tiap minggu dengan penghasilan sekitar Rp 500.000- Rp 700.000,00.

 

Lokasi Bank Sampah

 

Alamat Bank Sampah Bantul berada di Rt 12 Dusun Badegan, Kabupaten Bantul.Dari pusat Kota Yogya menuju lokasi bank sampah sekitar 13km dapat ditempuh selama kurang lebih 30 menit. Rute yang dilewati dari pusat kota dapat melewati Jalan Bantul atau Jalan Parangtritis menuju Bantul. Kondisi jalanan sudah sangat bagus dapat ditempuh dengan kendaraan pribadi atau umum.

 

Keunikan Bank Sampah

 

Wisata yang ditawarkan di Bank Sampah Gemah Ripah adalah wisata edukatif. Dengan berkunjung ke Desa Badegan ini pengunjung dapat melihat kehidupan masyarakatnya yang sadar akanpengelolaan sampah demi kelestarian lingkungan sekaligus mendatangkan rupiah. Setiap nasabah bank ini mendapatkan semacam buku rekening untuk mencatat jumlah uang yang didapat sesuai dengan sampah yang dikumpulkan.Pada akhir periode nasabah boleh mengambil saldonya. Nasabah di bank sampah ini kini berjumlah lebih dari 1.200 tak hanya perorangan saja namun juga termasuk instansi dan sekolah.

 

Pengunjung dapat melihat proses pengumpulan sampah di lokasi yang sekarang sudah mandiri berkat bantuan dari pemerintah dan CSR BUMN. Selain melihat pengumpulan sampah, pengunjung juga dapat melihat proses daur ulang sampah menjadi barang- barang yang lebih berguna, bernilai seni, dan berdaya jual. Di tempat tersebut pengunjung juga dapat membeli hasil produk daur ulang sampah yang dikerjakan oleh warga masyarakat atau para nasabah. Bila melihat produknya pasti tak mengira bahwa sampah bisa menjadi hasil kerajinan yang begitu indah.

 

Bank Sampah Gemah Ripah adalah pengelolaan sampah sampah mandiri yang berprestasi terbukti dengan penghargaan yang diraihnya dari Kementrian Lingkungan Hidup untuk kategori bank khusus sampah terbaik tingkat nasional. Bila ingin mempelajari sistem pengelolaan sampah, bank khusus sampah ini sangat welcome untuk menerima kunjungan dari berbagai kalangan.

 

Fasilitas Bank Sampah Bantul

 

Fasilitas yang disediakan di bank khusus sampah ini adalah tersedianya sarana untuk pembelajaran bagi pengunjung yang ingin mengetahui proses pengelolaan sampah. Banyak penggiat lingkungan maupun pelajar yang datang untuk studi banding dan belajar mengenai sistem ini, harapannya semangat untuk pelestarian lingkungan dengan mengelola sampah bisa menular dan dipraktekkan didaerah masing-masing. Tentunya hal ini sangat bermanfaat untuk mengisi waktu liburan bagi keluarga, kelompok arisan, maupun ibu- ibu PKK.

 

Masih memiliki waktu setelah belajar tentang bank sampah? Bolehlah sekalian berkunjung ke Watu Lumbung, Tembi Rumah Budaya, dan Desa Wisata Kasongan.