Tempat Wisata Gunung Kidul
Sejarah
Gunungkidul merupakan nama salah satu kabupaten di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Pusat pemerintahan Kabupaten Gunungkidul berada di Kecamatan Wonosari. Nama Gunungkidul berasal dari kondisi geografi yang memang didominasi pegunungan yang membentang dari barat ke timur. Dulunya area ini merupakan dasar laut, hal ini bisa dilihat dari Pegunungan Kidul yang terbuat dari batu gamping. Banyak peninggalan dari masa prasejarah yang ditemukan di sini. Menjadi salah satu keunikan yang tidak akan ditemui di kabupaten lain maupun kota di Yogyakarta.
Berdasarkan buku R.M Suryodiningrat yang berjudul “Peprentahan Praja Kejawen” dikatakan bahwa Gunungkidul beserta kabupaten lain di Yogyakarta berdiri 1831, setahun setelah Perang Diponegoro. Pendapat ini diperkuat keterangan yang dituliskan G.P. Rouffaer dalam buku “de Vorstenlanden” yang terbit pada 1931 dan pendapat B.M. Mr. A.K. Pringgodigdo dalam bukunya Onstaan En Groei van het Mangkoenegorosche Rijk.
Saat Gunungkidul masih hutan belantara, terdapat sebuah Desa Pongangan. Konon, desa tersebut dihuni beberapa pelarian dari Kerajaan Majapahit. Desa tersebut dipimpin R. Dewa Katong yang merupakan saudara Raja Brawijaya. Setelah itu putranya yang bernama R. Suromejo memimpin dan membangun Pongangan hingga berkembang pesat. Kemudian terjadi peperangan antara R. Suromejo dan Kerajaan Mataram karena Suromejo menolak meminta izin kepada Raja Mataram. Perang tersebut menyebabkan kematian R. Suromejo dan dua anak maupun menantunya. Salah satu anaknya yang bernama Ki Pontjodirjo menyerahkan diri. Ia kemudian diangkat menjadi Bupati Gunungkidul I. Tidak lama kemudian kedudukannya digantikan Mas Tumenggung Prawirosetiko karena terjadi penentuan batas daerah antara Sultan dan Mangkunegaran II. Kedudukan ibukota kabupaten dialihkan dari Ponjong ke Wonosari.
Singkat cerita berdasarkan sejarah, penelitian dan pengumpulan data dari para tokoh masyarakat kemudian terungkap bahwa hari lahir Gunungkidul pada Jumat Legi tanggal 27 Mei 1831. Hal tersebut diperkuat Keputusan Bupati Kepala Dearah Tingkat II Gunungkidul No : 70/188.45/6/1985. Keputusan tersebut berisi tentang penetapan hari, tanggal, bulan dan tahun Hari Jadi Kabupaten Gunungkidul. Keputusan tersebut ditandatangi pada 14 Juni 1985 oleh bupati saat itu yaitu Drs. KRT Sosro Hadiningrat. Hingga kini Hari Jadi tersebut diperingati masyarakat Gunungkidul setiap tahunnya dengan berbagai perayaan.
Fasilitas Tempat Wisata Gunung Kidul, Yogyakarta
Budaya
Budaya merupakan salah satu hal yang menjadi ciri khas yang terjadi pada masyarakat. Budaya terbentuk secara turun temurun selama bertahun-tahun dan melingkupi berbagai hal. Mulai dari tradisi, kepercayaan, agama, pemerintahan dan seterusnya. Masyarakat Kabupaten Gunungkidul masih memegang teguh nilai-nilai tradisi warisan nenek moyang. Dalam kehidupan sehari-hari umumnya menggunakan bahasa jawa sedangkan bahasa Indonesia digunakan dalam lingkup formal seperti kantor, pendidikan dan lainnya. Masih kuatnya tradisi nenek moyang yang dijalankan tersebu juga mempererat hubungan antar masyarakat. Pemerintah daerah pun seringkali menggunakan media tradisi atau budaya setempat untuk menyampaikan program-program atau kegiatan yang dijalankan. Terkait dengan tradisi, ada beberapa yang masih dijalankan masyarakat Gunungkidul.
Tradisi Rasulan Gunungkidul
Salah satu tradisi yang masih dijalan hampir setiap dusun di Gunungkidul adalah Rasulan atau biasa dikenal juga sebagai bersih dusun. Tradisi ini diselenggarakan setiap tahun setelah masa panen tiba. Namun waktu pelaksanaannya berbeda-beda tergantung kesepakatan para warga. Bagaimana bentuk perayaannya pun berbeda-beda. Rasulan biasanya dilakukan beberapa hari. Diawali gotong royong membersihkan lingkungan dusun, memperbaiki jalan, membersihkan makam atau kegiatan lain yang dirasa perlu. Puncak rasulan dilakukan dengan kirab atau arak-arakan dengan tumpengan yang berisi hasil panen dan pertunjukan seni budaya seperti jathilan, wayang kulit, reog ponorogo, dan sebagainya. Pelaksanaan rasulan sebagai bukti masih eratnya hubungan antar warga dan masih terjaganya seni budaya tradisional di zaman modern ini.
Rinding Gumbeng Kesenian Gunungkidul
Rinding Gumbeng, sebuah kesenian tradisional yang dimiliki Gunungkidul tepatnya di Dusun Duren, Desa Beji, Kecamatan Ngawen. Rinding dan Gumeng merupakan jenis alat musik yang dibuat dari bambu. Rinding dimainkan dengan cara ditiup sedangkan gumbeng dimainkan dengan cara dipukul atau ditabuh. Seni musik ini terdiri dari enam penabuh gumbeng, enam peniup rinding dan tiga perempuan penyanyi yang disebut penyekar. Peniup rinding dan penabung gumbeng biasanya mengenakan baju dan celana warna hitam serta menggunakan ikat kepala dari batik. Sedangkan para penyekar mengenakan kebaya khas petani, kain lurik dan caping.
Awalnya Rinding Gumbeng selalu dimainkan setelah masa panen sebagai ungkapan syukur kepada Dewi Padi atau Dewi Sri. Namun sekarang kesenian ini jarang ditemui. Meskipun demikian kesenian ini masih lestari dan dapat dinikmati masyarakat. Hanya saja tidak dimainkan saat masa panen tetapi pada saat Upacara Nyadran Hutan Wonosadi. Kesenian ini juga kerap tampil dalam berbagai pentas budaya, tingkat lokal dan nasional. Rinding Gumbeng pun tidak hanya mengiringi lagu-lagu tradisional semata tetapi juga musik-musik seperti dangdut, campursari, keroncong bahkan lagu dolanan bocah. Hal ini dikarenakan sudah terdapat penambahan alat musik lain yang digunakan sehingga memungkinkan untuk mengiringi musik-musik lainnya.
Tradisi Kenduri Masyarakat Gunungkidul
Rasa syukur bisa diungkapkan dengan berbagai cara. Pada masa sekarang ungkapan rasa syukur adakalanya dengan mengajak keluarga, teman atau sahabat berkumpul dengan makan bersama. Misalnya saat ulang tahun, pertunangan, pernikahan, kehamilan, dan sebagainya. Bentuk ungkapan rasa syukur ini pun juga sudah dilakukan sejak dulu. Hanya bentuknya saja yang berbeda. Pada masyarakat desa bentuk ungkapan syukur ini dilakukan dengan cara kenduri atau gendhuren atau bancakan, tumpengan dan lainnya. Begitu pula yang ada di Gunungkidul. Tradisi kenduri atau bancakan masih sering dilakukan setiap dusun.
Tradisi Gumbregan atau Syukuran Rejeki Ternak
Gumbregan merupakan sebuah tradisi masyarakat Gunungkidul sebagai ungkapan syukur atau perayaan bagi hewan ternak. Hal ini membuktikan bahwa masyarakat tidak hanya sekedar melihat hewan ternak sebagai sumber penghasilan semata. Baik digunakan untuk membajak sawah, kotorannya digunakan sebagai pupuk, atau nantinya akan dijual dan bisa juga disembelih dan dagingnya dikonsumsi. Namun masyarakat juga mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada hewan ternak yang dimiliki tersebut dan rasa terimakasihnya kepada Tuhan atas rezeki hewan ternak yang dimiliki. Gumbregan dilaksanakan dengan membuat gunungan ketupat dan aneka makanan tradisiona lainnya. Gunungan tersebut kemudian diperebutkan. Masyarakat meyakini saat memperoleh ketupat bisa mendatangkan rezeki diantaranya hewan ternak yang sehat dan berkembang. Gumbregan ini biasanya dilakukan saat bulan Sura atau Muharam.
Fasilitas (100 kata)
Seiring perkembangan dari waktu ke waktu Gunungkidul telah mengalami banyak pengembangan. Termasuk dalam hal ruang publik. Salah satunya yang belakangan cukup populer adalah alun-alun Wonosari. Alun-alun yang berada di Kecamatan Wonosari ini sering digunakan sebagai tempat untuk berkumpul keluarga, teman atau sahabat terutama di malam hari. Apalagi didukung berbagai permainan yang ada seperti kolam pancing, kereta anak, mobil atau sepeda berlampu. Selain wahana permainan anak, lokasi ini juga dekat dengan masjid, rumah makan, restoran, area parkir dan sebagainya. Untuk transportasi, meskipun dilewati transportasi umum seperti bus namun hanya ramai saat pagi hingga sore saja. Apabila Anda berminat untuk melihat-lihat sebaiknya membawa kendaraan sendiri atau menyewa. Apalagi jika sekaligus ingin mengunjungi tempat-tempat wisata di Gunungkidul, sewa kendaraan adalah solusinya.
Wisata
Sektor wisata memiliki peranan penting bagi sumber pendapatan Kabupaten Gunungkidul. Bahkan retribusi PAD pada sektor pariwisata mengalami kenaikan yang signifikan periode 2010 hingga 2015. Pada periode 2010 PAD sektor wisata berada pada angka Rp 3 miliar maka pada 2015 menjadi Rp 17 miliar. Tidak mengherankan karena tempat wisata Gunungkidul sangat beragam dan memiliki daya tarik masing-masing.
Setiap tahun jumlah wisatawan juga selalu bertambah. Banyak pilihan jenis wisata yang bisa disesuaikan dengan keinginan. Mulai dari wisata alam, wisata gua, wisata pantai, wisata rohani hingga mengunjungi desa wisata. Padahal masih banyak wisata di Gunungkidul yang belum terjamah khususnya pantai-pantai yang lokasinya tersembunyi. Jika Anda tertarik untuk menjejah tempat wisata Gunungkidul berikut ini daftarnya.
Wisata Alam
Sebagaimana namanya yaitu Gunungkidul maka kabupaten ini sangat kuat dengan pemandangan alamnya. Begitu pula dengan tempat wisata yang mengandalkan kekuatan alam. Bahkan setiap tempat memiliki keunikan masing-masing bahkan sangat menantang. Sangat cocok bagi penggemar wisata petualangan. Anda memiliki banyak pilihan untuk rafting, hiking, camping, dan sebagainya. Bahkan jika Anda penggemar fotografi dan ingin memperoleh pemandangan matahari terbenam yang indah maka Anda pun bisa memperolehnya.
- Sungai Oya
- Embung Batara Sriten
- Bukit Paralayang atau Parang Endong
- Bukit Kosakora
- Jogja Sunset Park
- Gunung Api Purba Nglanggeran
- Embung Ngelanneran
- Green Village Gedangsari
- Air Terjun Sri Gethuk
- Cave Tubing Kalisuci
- Bukit Bintang
- Kawasan Karst Gunung Sewu
- Lembah Karst Mulo
- Gunung Kencil
- Hutan Bunder
- Hutan Wanagama
- Hutan Wonosari
- Bengawan Solo Purba (Telaga Suling)
- Telaga Joge
- Puncak Tugu
- Baron Techno Park BPPT
Wisata Goa
Gunungkidul berdasarkan sejarahnya telah ada sejak zaman prasejarah. Keberadaan goa-goa yang ada pun menjadi bagian dari proses perubahan yang terjadi secara alami. Keindahan stalagtit dan stalagmit yang eksotis. Setiap proses batu yang terbentuk begitu menarik. Setiap goa yang ada di Gunungkidul pun memiliki ciri khas masing-masing yang sayang dilewatkan.
- Goa Langse
- Goa Bribin
- Goa Kali Suci
- Goa Rancang Kencono
- Goa Jlamporong
- Goa Gesing
- Goa Siden
- Goa Cokro
- Goa Lowo
- Goa Paesan
- Goa Cokakan
- Goa Gelatik
- Goa Seropan
- Goa Pindul
Wisata Pantai
Pantai merupakan tempat wisata Gunungkidul yang belakangan begitu populer. Salah satu faktor pendorong meningkatnya jumlah wisatawan dari tahun ke tahun. Apalagi pantai-pantai di Gunungkidul memiliki karakteristik masing-masing. Misalnya pantai dengan pasir putihnya, pantai dengan batu karangnya, pantai dengan pemandangan alamnya, pantai dengan pemandangan matahari terbenamnya, pantai untuk surfing, pantai untuk snorkelling, pantai terbaik untuk memancing, pantai paling nyaman untuk camping dan seterusnya. Belum lagi pantai-pantai sepi yang belakangan disukai karena sudah mulai bosan dengan pantai-pantai populer yang ada.
- Pantai Watu Lumbung
- Pantai Ngrumput
- Pantai Klampok
- Laut Bekah
- Pantai Ngunngah
- Pantai Grigak
- Pantai Celeng Tibo
- Pantai Kesirat
- Pantai Ngreslangu
- Pantai Wohkudu
- Pantai Nungguran
- Pantai Kepek
- Pantai Karangtek
- Pantai Gesing
- Pantai Butuh
- Pantai Njanganan
- Pantai Nglimun
- Pantai Jugala
- Pantai Ngeden
- Pantai Pringjono
- Pantai Nguyahan
- Pantai Ngobaran
- Pantai Dluwok
- Pantai Dadap Ayam
- Semenajung Biting
- Pantai Ngrenahan
- Pantai Torohudan
- Pantai Ngrawah
- Pantai Widodaren
- Pantai Peyuyon
- Pantai Kayu Ayun
- Pantai Parang Rancuk
- Pantai Baron
- Pantai Kukup
- Pantai Porok
- Pantai Lolang
- Pantai Sepanjang
- Pantai Sanglen
- Pantai Watu Kodok
- Pantai Kapen
- Pantai Belang
- Pantai Drini
- Pantai Watu Bolong
- Pantai Sangaran
- Pantai Krakal
- Pantai Slili
- Pantai Sadranan
- Pantai Sundak
- Pantai Somandeng
- Pantai Indrayanti
- Pantai Pok Tunggal
- Pantai Trenggole
- Pantai Goa Watulawang
- Pantai Ndawud
- Pantai Kajar
- Pantai Watu Wene
- Pantai Senuni
- Pantai Serah
- Pantai Krisik
- Pantai Sembung
- Pantai Butun Doyong
- Pantai Mbeling
- Pantai Ngetun
- Pantai Timang
- Pantai Nglambor
- Pantai Banyunibo
- Pantai Widodaren
- Pantai Manguntur
- Pantai Manukan
- Pantai Pesewan
- Pantai Nglegundi
- Pantai Nampu
- Pantai Wedi Ombo
- Pantai Gander
- Pantai Sedahan
- Pantai Wedanan
- Pantai Grendan
- Pantai Botorubuh
- Pantai Watu Bonang
- Pantai Ngregisan
- Pantai Watu Kebo
- Pantai Jungwok
- Pantai Ngusalan
- Pantai Greweng
- Pantai Sinden
- Pantai Sedahan
- Pantai Dadapan
- Pantai Ngungap
- Pantai Wono
- Pantai Tanjung Menyer
- Pantai Sadeng
- Pantai Baronan
- Pantai Mbrumbun
- Pantai Bungusan
- Pantai Krokoh
- Pantai Mengetan
- Pantai Siung
- Pantai Jogan
Wisata Rohani
Wisata di Gunungkidul tidak sekadar demi alasan untuk senang-senang saja. Ada pula tempat wisata yang digunakan sebagai lokasi untuk ziarah dan beribadah serta untuk memperoleh ketenangan jiwa. Goa ini tidak hanya diperuntukkan bagi masyarakat Gunungkidul saja namun bagi siapa saja yang ingin berkunjung dan berdoa.
Gua Maria Tritis
Gua ini berada di Dusun Bulu, Desa Giring, Kecamatan Paliyan. Sering digunakan sebagai tempat wisata religi umat Katolik. Goa ini masuk dalam Gereja Paroki Wonosari. Disebut-sebut sebagai Paroki terbesar di Kabupaten Gunungkidul.
Desa Wisata
Jika ingin memperoleh liburan yang lengkap maka mengunjungi desa wisata adalah jawabannya. Sebagai kabupaten dengan keunggulan pemandangan alamnya maka pada saat Anda mengunjungi desa wisata di Gunungkidul, Anda pun bisa menikmati pemandangan yang menakjubkan. Selain itu Anda pun bisa mengikuti keseharian warga misalnya bertani. Anda juga bisa mengikuti adat istiadat atau budaya tradisi yang dijalankan. Suasana alam pedesaan tentu berbeda dengan suasana kota. Mulai dari kesegaran udara pagi, suasana malam hingga interaksi masyarakat pedesaan satu sama lain yang terasa hangat.
- Desa Wisata Bobung
- Desa Wisata Garotan
- Desa Wisata Mojo
- Desa Wisata Wonosadi
- Desa Wisata Bejiharjo
- Desa Wisata Nglanggeran
- Desa Wisata Blaberan
- Desa Wisata Umbulrejo
- Desa Wisata Jelok
Daftar Obyek Wisata Gunungkidul Terpopuler
Wisata Adventure Jogja di Goa Cokro
Goa di Gunungkidul sangat banyak jumlahnya. Menurut data dari Pemkot
Goa Sinden yang Mistis dan Seru untuk Dijelajahi
Bila berkunjung ke Gunungkidul, pastilah sudah umum bagi banyak wisatawan
Tantang Adrenalin dengan Menyusuri Goa Gesing
Potensi wisata Gunungkidul terus dikembangkan hingga sekarang, seperti goa Gesing.
Goa Jlamprong dan Beragam Pesonanya
Potensi perbukitan karst di Gunungkidul semakin hari semakin dikembangkan. Tak
Goa Rancang Kencono – Goa Karst Unik di Jogja
Keberadaan perbukitan karst yang meliputi hampir sebagian besar wilayah Gunungkidul
Pesona dan Keunikan Goa Kalisuci
Pegunungan karst yang melingkupi sebagian besar wilayah Gunungkidul dimanfaatkan dengan
Pesona Goa Bribin di Gunungkidul
Bila diminta menyebutkan nama goa di Gunungkidul, apa saja yang
Goa Langse Tawarkan Wisata Unik
Tiap wisatawan memiliki ketertarikan pada jenis wisata yang berbeda. Ada
Comments are closed.