Kulineran ke Imogiri Bantul, Icip Nikmatnya Sate Klathak Pak Pong
Di seluruh penjuru Jogja hampir dipastikan selalu ada makanan khas yang menarik dan menjadi hits di kalangan pencinta kuliner. Ulasan- ulasan tentang makanan tersebut seringberseliweran di media sosial amupun televisi sangat menggugah selera. Banyak pengunjung yang datang dari luar kota khusu mengagedakan wisata kuliner ini ketika berada di Jogja.
Kuliner Imogiri Bantul
Bantul yang sedang ramai dibicarakan karena banyaknya potensi wisata yang hits seperti pinus, pantai- pantai baru, dan perbukitan memang menjadi tujuan yang sering dikunjungi pada tahun- tahun belakangan ini. Maka dengan sendirinya potensi kulinernya pun ikut terangkat ramai karena banyaknya wisatawan yang berkunjung dan mencoba berbagai kuliner di kawasan ini ketika datang ke spot wisata di Bantul. Sebut saja The Sawah, Manggar Manding, dll yang kian hari kian ramai pengunjung.
Ada lagi satu kuliner tradisional yang banyak sekali mendapat review bintang lima yaitu sate klathak Pak Pong. Lokasinya pun berada di Bantul, meskipun di sekitarnya banyak juga warung yang menjual menu yang sama, namun warung yang satu ini tak pernah sepi penunjung. Bisa dibilang justru harus memerlukan kesabaran ekstra untuk mendapatkannya karena panjangnya antrian setiap harinya.
Sate Kambing Muda
Dari namanya sudah terlihat bahwa Menu Sate Klathak Pak Pong adalah sate. Warung ini memang menjual menu spesialis kambing. Yang paling menjadi primadona adalah sate kambingnya. Pasalnya sate kambing disini sangat special karena terbuat dari daging kambing muda. Sehingga dagingnya masih sangat empuk. Penyajiannya pun unik yaitu hanya terdiri dari dua tusuk porsi sate dengan nasi putih.
Keunikan yang paling ramai dibicarakan adalah sate ini ditusuk dengan jeruji roda sepeda, bukan dari tusuk bamboo seperti sate pada umumnya. Hal itu bertujuan agar daging kambing yang dibakar matang hingga kedalam oleh panas dari besi jeruji yang menusuknya. Tak heran karena potongan dagingnya memang besar- besar dan tanpa lemak sehingga perlu proses yang baik agar matang. Dan tak heran pula jika satu porsi hanya dua tusuk saja, karena irisan dagingnya yang jumbo- jumbo.
Menu Selain Sate
Di warung ini memang yang menjadi incaran adalah satenya. Selain nikmat, pengunjung penasaran dengan tampilan sate ditusuk jeruji besi. Tak hanya sate dengan tusuk jeruji namun juga model sate yang hanya dibumbui sangat sederhana dari garam dan merica dan disajikan dengan kuah gulai, bukan dengan bumbu kecap maupun kacang seperti sate pada lazimnya. Namun sebenarnya tak hanya sate saja menu yang disediakan.
Ada banyak lagi menu kambing yang siap menggoyang lidah pengunjung seperti tengkleng, tongsen, dan gulai kambing. Tengkleng juga merupakan olahan kambing khas jawa tengah yang terbuat dari tulang- belulang kambing yang dibumbu agak pedas.
Pengunjung yang datang biasanya berombongan dan memesan lebih dari satu jenis menu untuk mencicip ankea olahan kambing disini. Sate Klathak Pak Pong Harga bisa dibilang masih sangat terjangkau. Kisaran harga nya mulai dari Rp 20.000,00 per porsi untuk sate. Sangat terjangkau bukan, bahkan dengan rasa dan kualitas menu yang disuguhkan, menu- menu di warung ini bisa dibilang masih murah.
Lokasi Sate Klathak Pak Pong
Sejauh ini belum ada cabang sate klathak Pak Pong. Warungnya hanya ada satu terletak di Jl. Stadion Sultan Agung, Bantul, Jogja. Rute yang dipilih untuk menuju lokasi bisa melalui Jalan Imogiri Timur hingga Km 7 hingga bertemu simpang empat pasar Jejeran. Warung ini berada di 500m arah barat dari perempatan tersebut. Di sekitar daerah ini banyak pula yang menjual sate klathak. Namun warung Pak Pong memang masih menjadi yang paling diidolakan oleh para pengunjung.
Jam Buka Warung Pak Pong
Banyak pengunjung dari luar kota yang ingin membuktikan kelezatan menu ini bila ada kesempatan ke Jogja. Tak perlu khawatir untuk tak bisa mencicipi sate Pak Pong karena warung ini buka setiap hari dari jam 09.00 -23.00 malam. Bagaimana? Sudah tak sabar ingin makan Sate Klathak Pak Pong? Maka agendakan sekarang juga berkunjung ke Jogja.