Pecinan Jogja : Kawasan Dagang dengan Sejarah Ratusan Tahun 

Jogja adalah tempat yang menyimpan banyak kenangan dan sejarah. Banyak sejarah yang berhubungan denga perkembangan kebudayaan berada di tempat ini. Namun terkadang kita lupa untuk sejenak menengok sejarah yang lama hilang, meskipun tempat dimana sejarah itu berada tepat berada di depan kita. Tempat yang satu ini menyimpan banyak sejarah yang bisa dibilang mengambil peranan penting dalam perkembangan Jogja pada masa lampau dan masa sekarang. Tempatnya bisa dibilang tepat berada di depan mata kita, namun sayangnya tak banyak yang mengetahui akan keberadaannya karena disibukkan dengan hal lain. Bisa dibilang tempat ini adalah sebuah bukti sejarah yang perlahan terlupa.

Sejarah Perdagangan Pecinan Jogja

Pecinan Jogja tempat yang satu  ini memegang  kunci  penting dalam sejarah jogja. Mungkin beberapa orang hanya mengenal tempat ini dari namanya saja. Tapi, tak banyak yang mengetahui mengenai peranan penting dari lokasi yang satu ini. Banyak perkembangan perdagangan yang berasal di daerah ini. Tempat ini bisa dibilang penggerak ekonomi daerah malioboro dan sekitarnya pada masa itu. Meskipun masa-masa perkembangan sejarahnya telah menyusut, tapi peranan daerah ini sebagai pusat perdagangan dan perkembangan etnis Tionghoa masih bertahan dan berjalan hingga sekarang. Tempat ini sendiri menyimpan banyak sekali bukti sejarah dan peninggalan sejarah yang berhubungan dengan kejayaan perkembangan perdagangan etnis tionghoa.

Lokasi Pecinan Jogja

Lokasi pecinan Jogja sendiri tepat berada di daerah Malioboro. Jika kita berjalan-jalan di daerah malioboro maka pada salah satu bagian jalannya kita akan menemukan sebuah gapura merah dengan hisan naga, maka daerah itu adalah daerah pecinan. Jika dilihat sepintas maka daerah tersebut hanya terdiri dari toko-toko tua, tak berbeda jauh dnegan wajah toko-toko yang berada di sepanjang jalan Malioboro. Tapi, jika kita mau untuk menengok lebih jauh kedalam maka kita akan menemukan berbagai toko-toko tua yang sudah berdiri puluhan tahun. Tok tua yang berderet tersebut menjadi saksi perkembangan perekonomian di daerah Jogja. Selama ini para wisatawan hanya berjalan biasa saja melewati daerah yng satu ini. Hanya sedikit dari wisatawan yang mau menengok masuk dan menyusuri jalanannya yang tidak terlalu ramai bahkan cenderung kadang terlihat sepi. Deretan toko yang berteralis besi tua, ada beberapa bangunan yang sudah sangat tua menunjukan bhawa usianya sudah sangat lama sekali.

Pecinan jogja sendiri mulai muncul sejak masa pemerintahan Sri Sultan Hamengkubuwono VII. Penduduk Etnis Tionghoa menempati daerah ini berdasarkan surat ijin yang dikeluarkan oleh Sultan Hamengkubuwono VII pada masa tersebut. Pemilihan tempat ini sebagai tempat bermukimnya etnis Tionghoa bukan tanpa alasan. Etnis Tionghoa terkenal dengan kemampuan berdagang mereka yang sangat mengagumkan. Dikarenakan hal tersebut maka etnis Tionghoa diberikan ijin bermukim di daerah ini yang berdekatan dengan Pasar Beringharjo. Hal ini dimaksudkan agar pasar beringharjo sendiri bisa ikut berkembang bersamaan dengan perkembangan daerah pecinan yang menjadi pusat perdagangan etnis Tionghoa.

Sebagai kawasan dagang pecinan pada masa pemerintahan Si Sultan Hamengkubuwono VII. Kawasan ini menjadi sebuah sektor yang sangat penting sebagai salah satu penggerak roda ekonomi Jogja. Pada masa Belanda, ada beberapa etnis yang menguasai perkembangan perdagangan daerah Jogja antara lain dari Etnis Arab, orang-orang Pribumi dan Etnis Tionghoa sendiri, karena hal ini lah maka keberadaan daerah ini sangat diperhatikan oleh Keraton Jogja pada masa itu. Letak daerah pecinan sendiri berada di  Jalan Ahmad Yani. Sebenarnya daerah pecinan sendiri bukan lah daerah yang luas karena dibatasi oleh beberapa jalan lain seperti Jl Maliboro, Jalan Ahmad Yani, Jalan Pajeksan dan jalan Suryatmajan.

Perkembangan daerah ini terkesan luntur dan agak meredup karena kalah dengan perkembangan daerah lain yang sama-sama berada di daerah Maliooboro. Beberapa daerah di malioboro yang bisa dibilang menjadi saingain dari perkembangan daerah ini adalah jalan Sosrowijayan, jalan Sosrokusuman, dan daerah Prawirotaman. Ketiga daerah tersebut memang terkenal sebagai kampung turis dimana banyak wisatawan datang berkunjung. Namun, apa salahnya kita sedikit berwisata sejarah ke daerah Pecinan jogja  dan menikmati keindahan dari sejarah masa silan di Kawasan pecinan Jogja.

Alamat : jl. Ketandan lor
Koordinat GPS : -7.796157, 110.366853
No telepon :-