Museum Perjuangan Yogyakarta Media Pengenalan Sejarah Bangsa pada Generasi Muda

“Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya” pepatah yang sering terngiang ini mengandung makna yang sangat besar tentang bagaimana pentingnya jasa para pahlawan untuk terus diingat dan dihargai. Para pahlawan bangsalah yang telah menghadiahkan kemerdekaan bagi seluruh rakyat Indonesia saat ini. Di masa kemerdekaan saat ini, berkunjung ke museum merupakan salah satu cara untuk mengenang dan menghargai jasa pahlawan seperti ketika berkunjung ke Museum Perjuangan Yogyakarta. Apa yang terpikir ketika mendengar kata museum? Sebagian besar orang mungkin sudah hilang mood ketika diajak untuk berkunjung ke museum. Namun sebagian yang lain bisa jadi sangat antusias.

Museum bukan sekedar bangunan berisi koleksi benda sejarah melainkan seakan seperti jembatan yang menghubungkan masa kini ke masa lalu. Pengunjung diajak berimajinasi ke masa lalu dengan merasakan atmosfer berbeda yang dipancarkan oleh berbagai koleksi barang bersejarah yang tersimpan rapi dan apik di dalam museum.

Museum ini menambah panjang daftar museum bersejarah di Jogja yang sudah ada termasuk Museum Batik Yogyakarta, Museum Dewantara Kirti Griya, Museum Sasmitaloka Panglima Besar Jenderal Sudirman.

Asal-Usul Museum Perjuangan Yogyakarta

Yogyakarta adalah salah satu kota di  tanah air yang menjadi rumah dari puluhan museum yang tersebar di berbagai penjuru kota. Sejak masa kerajaan, Yogyakarta memang telah mempunyai posisi penting bagi pemerintahan dan menjadi saksi bisu berbagai peristiwa bersejarah. Bahkan, Jogja juga pernah menjadi ibukota Negara di masa awal kemerdekaan. Museum Perjuangan Yogyakarta didirikan untuk mengenang masa Kebangkitan Nasional yang diprakarsai pada tahun 1908 oleh Dr. Sutomo. Kapan museum Perjuangan didirikan? Pembangunan museum sendiri dimulai sejak tanggal 17 Agustus 1959 hingga 29 Juli 1961 sebelum akhirnya diresmikan oleh Sri Paku Alam VIII pada 17 November 1961. Tidak ada biaya tiket masuk museum Perjuangan Yogyakarta yang dikenakan pada pengunjung alias gratis.

Arsitektur Museum Perjuangan Yogyakarta

Daya tarik Museum Perjuangan Yogyakarta bukan hanya dari koleksi benda bersejarah yang tersimpan di dalamnya tetapi juga gaya arsitektur gedung museum itu sendiri. Bangunan museum ini memadukan gaya bangunan Eropa dan Mataram Hindu menghasilkan sebuah perpaduan yang unik. Terinspirasi dari gaya bangunan Eropa kuno tepatnya zaman Kekaisaran Romawi Kuno, bagian atas bangunan terlihat cukup mencolok. Sedangkan bagian bawah terinspirasi dari candi Mataram Hindu sehingga menghasilkan bentuk melingkar yang menyerupai silinder. Di bagian bawah inilah terukur patung wajah para pahlawan nasional dan relief perjuangan bangsa Indonesia yang menggambarkan kerasnya perjuangan yang dilakukan untuk memperoleh dan mempertahankan kemerdekaan.

Di bagian dalam museum terdapat relief yang menceritakan tentang riwayat perjuangan bangsa Indonesia sejak Budi Utomo berdiri hingga Negara Kesatuan Republik Indonesia terbentuk secara resmi. Di bagian kanan dan kiri pintu masuk utama menuju museum pengunjung dapat melihat hiasan makara yang tidak lain adalah simbol tolak bala. Beda lagi di bagian depan pintu masuk yang dipercantik dengan 17 buah trap dan 8 buah daun pintu masuk menghasilkan sebuah desain yang megah. Di seluruh jendela bagian luar terpisahkan oleh pilar berukuran besar yang berhiaskan ukiran lung-lungan berjumlah 45 buah. Ukiran ini menggambarkan api perjuangan yang tidak kunjung padam. Untuk bisa masuk ke museum ini, pastikan tahu informasi jam buka museum Perjuangan Yogyakarta.

Koleksi Museum Perjuangan Yogyakarta

Koleksi benda bersejarah Museum Perjuangan Yogyakarta tidak hanya tersimpan di dalam museum tetapi juga di luar museum. Museum ini sendiri terdiri dari dua tata pameran, outdoor dan indoor. Pameran outdoor terdiri dari bangunan museum, relief sejarah, relief patung kepada dari berbagai pahlawan nasional serta berbagai ukiran yang mengandung cerita. Sedangkan tata pameran indoor berada di dalam ruangan museum yang koleksinya mencakup buku, meriam, perlengkapan serta berbagai benda bersejarah yang dahulu pernah dipakai oleh para pahlawan dan pejuang Indonesia.

Beberapa benda bersejarah yang jadi favorit pada pengunjung termasuk miniatur kepanduan yakni perlengkapan yang dahulu dikenakan oleh Ir. Soekarno di Rengasdengklok, replica granat, samurai yang diserahkan oleh Kompeitei Jepang, uang ORI yang utuh, klise mata uang ORI, koleksi PMI, lumpang batu untuk anggota TGP, dokumen Parwoto Hadi dan berbagai benda bersejarah lain. Sebagai salah satu museum nasional dengan koleksi lengkap, ratusan hingga ribuan wisatawan dari berbagai usia dan kalangan berkunjung ke Museum Perjuangan Yogyakarta ini yang terbuka untuk umum dari hari Senin hingga Jumat.

Alamat                  : Jl. Kolonel Sugiono No 24

Koordinat GPS   : -7.816522, 110.371872

No Telepon        : (0274) 397576