Jadwal dan Event Wayang 2 Jam Terunik di Museum Sonobudoyo

Tampilan luar Museum Sonobudoyo mungkin tidak sedramatis Museum Ulen Sentalu, namun museum ini jelas punya daya tarik dan koleksi benda sejarah yang mengagumkan. Melewati sebuah pintu gerbang dengan gaya arsitektur khas Jawa, sebuah pendopo terbuka bergaya Jawa terlihat seakan menyambut setiap tamu yang haus budaya Jawa khususnya sekitaran Jogja. Tampak loket penjual tiket menanti wisatawan. Bukan sekedar tiket biasa yang dijual namun tiket akses pengetahuan yang menambah isi pengetahuan sejarah. Bahkan, sejumlah pemandu siap menemani tiap wisatawan untuk mengenal seluk beluk setiap koleksi benda sejarah yang tersimpan rapi di dalam Museum Sonobudoyo Yogyakarta.

Sedikit Mengenai Museum Sonobudoyo

Jika Anda ingin datang ke museum yang lengkap, Museum Sonobudoyo Jogja ini merupakan salah satu museum dengan koleksi paling lengkap di seluruh Indonesia; terlengkap kedua setelah Museum Nasional yang terletak di Jakarta. Koleksinya lengkap, mulai dari benda kebudayaan jaman Neolitik sampai pada koleksi keris, topeng Jawa, dan juga wayang kulit. Letaknya tepat di tengah kota, tak jauh dari Malioboro. Sebetulnya lokasi museum ini cukup strategis karena berdekatan dengan lokasi wisata budaya lainnya. Misalkan Anda baru saja mengunjungi Keraton Yogyakarta atau baru saja dari Museum benteng Vredeburg, Anda tinggal berjalan kaki ke museum ini. Jika Anda ingin mendatangi Museum Sonobudoyo dari tempat penginapan, ada beragam sarana transportasi yang bisa Anda gunakan, seperti transportasi umum, taksi, atau bahkan andong. Anda juga bisa menggunakan bis atau sepeda jika Anda mau.

Sejarah Keberadaan Museum

Museum ini pada awalnya adalah yayasan yang fokus pada bidang kebudayaan, bernama Java Institut. Yayasan ini berdiri di Surakarta pada tahun 1919 dan berfokus pada kebudayaan Madura, Bali, Jawa, dan Lombok.  Untuk selanjutnya, didirikan lagi museum pada tahun 1924 di Yogyakarta dan dinamakan Sonobudoyo. Dari awal saja, Museum Sonobudoyo ini telah memiliki puluhan ribu benda dan artefak bersejarah. Peresmian museum ini dilakukan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono VII pada tanggal 6 November 1935. Saat itu candra sengkala ‘Kayu Kinayang Ing Brahmana Budha’ menjadi penanda peresmian tersebut.  Pada masa pemerintahan Jepang, museum ini dikelola dan diurus oleh Kantor Sosial Bagian Pengajaran. Ketika masa kemerdekaan, pengelolaan museum iini diserahkan kepada Pemerintah Provinsi. Lalu pada tahun 1974, pengelolaannya diserahkan kepada Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Namun setelah keluar kebijakan otonomi daerah, pengurusan dan pengelolaan tempat ini diserahkan kembali kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Yogya.

Saat ini, museum ini terbagi dua dan kedua unit ini letaknya terpisah. Unit yang pertama terletak di daerah alun-alun bagian utara Keraton Yogyakarta dan memiliki bentuk tradisional rumah joglo dengan gaya Masjid Keraton Kasepuhan Cirebon, lengkap dengan pendapa besar dan kecil, dan juga gandok kiri dan kanan. Unit yang kedua ada di daerah Wijilan. Baik unit pertama atau kedua merupakan museum bersifat umum karena memiliki koleksi yang masuk dalam kategori: arkeologi, teknologi, historika, seni rupa, geologi, numismatika, etnografi, biologi, filologika, dan keramalogi.

Hal yang Menarik di Museum Sonobudoyo

Selain bisa melihat koleksi keramik dari jaman Neolitik dan juga patung perunggu peninggala kebudayaan abad ke-8, Anda juga bisa melihat koleksi senjata kuno, keris, topeng Jawa, dan wayang kulit. Namun, jika Anda ingin melihat koleksi keris yang lengkap, Anda harus meminta ijin kepada kepala museum. Tidak semua koleksinya ditampilkan untuk umum dan masih ada beberapa yang disimpan khusus. Jika Anda tertarik dengan pertunjukan wayang kulit, Anda bisa datang ke museum ini pada malam hari dan menonton pertunjukan tersebut. Namun perlu diingat bahwa pertunjukan tersebut menggunakan bahasa Jawa lengkap dengan gamelan Jawanya sebagai musik pengiring. Pertunjukan wayang ini biasanya berlangsung 2 jam, dari pukul delapan malam sampai pukul sepuluh malam dari hari Senin sampai Jumat.

Unit pertama dari museum ini memiliki auditorium yang umumnya digunaka sebagai ruang pelatihan, rapat, atau seminar. Auditorium ini mampu menampung 75 orang di lantai pertama dan 100 orang di lantai kedua. Sementara itu, unit kedua memiliki ruang serbaguna yang sering digunakan untuk venue sarasehan dan tempat pernikahan. Ruang ini cukup besar, mampu menampung 500 orang dan fasilitasnya cukup lengkap, dengan meja seminar, sound system, ruang transit, AC, dan juga kursi lipat.

Lokasi dan Akses

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, kedua unit museum ini memiliki fungsi yang berbeda dengan lokasi yang berbeda pula. Tapi meskipun unit pertama berada di Jalan Trikora 6 dan unit kedua berada di Ndalem Condrokiranan Wijilan, akses menuju kedua unit ini sangatlah mudah dilakukan dan mudah dicapai. Museum ini pada dasarnya mudah dicapai baik dengan kendaraan umum atau kendaraan pribadi. Jika Anda ingin masuk ke lokasi museum ini, biaya tiket yang dibebankan untuk wisatawan domestic dewasa adalah sekitar tiga ribu rupiah per orang sementara untuk anak-anak sebesar dua ribu lima ratus rupiah. Untuk wisatawan asing, biaya tiket masuknya mencapai lima ribu rupiah per orang. Untuk rombingan, ada tariff khusus yang berlaku, namun Anda harus menghubungi pihak pengelola. Jika Anda ingin menonton pagelaran wayang, biaya masuknya adalah dua puluh ribu rupiah.

Berwisata Budaya

Tidak ada salahnya mengunjungi berbagai macam museum di Yogyakarta, mengingat reputasinya sebagai kota kebudayaan dan seni. Tidak hanya Anda bisa mengunjungi museum benteng Vredeburg atau Sonobudoyo, Anda bisa mencoba museum lain seperti Museum dan monumen Sasana Wiratama atau Museum Anak Kolong Tangga. Tentu saja, kunjungilah Museum Sonobudoyo jika Anda ingin menyaksikan pertunjukan wayang kulitnya.

Harga Tiket         : Dewasa Perorangan                     Rp. 3.000
Dewasa Rombongan                    Rp. 2.500
Anak–anak Perorangan               Rp. 2.500
Anak–anak Rombongan              Rp. 2.000
Wisatawan Asing                            Rp. 5.000
Pagelaran Wayang                         Rp. 20.000

Alamat                 : Jl. Pangurakan Yogyakarta no 6, Ngupasan, Gondomanan
Koordinat GPS  : -7.802423, 110.363879
No telepon         : (0274) 375218