Mempertahankan Racikan Alami Legendaris Batik Winoto Sastro

Di tengah padatnya kota Jogja, pelestarian tanaman pewarna alami Batik masih dapat dijumpai. Adalah di halaman rumah pemilik Batik Winoto Sastro, sejumlah tanaman tersebut dilestarikan selama puluhan tahun seperti putri malu (Mimosa pidica), tegeran, tingi (Ceripus tagal), indigo (Indigofera tinctoria L), jambal, secang (Caiesalpinia), jambu biji, mengkudu (Morinda citrifolia L), nangka (Artocarpus integra M) dan juga mangga. Pewarna alami yang dulu sempat redup dibawah pamor pewarna kimia sekarang mulai bangkit kembali. Warnanya yang cenderung lembut dan tidak mencolok menarik hati banyak pemakai batik. Keteguhan pemilik batik Winoto Sastro untuk melestarikan pewarna alami berbuah manis. Batik warna alami kini bahkan lebih banyak diminati dibanding batik warna kimia terutama di kalangan anak muda. Motif batik kuno yang dipercantik dengan warna alami dipercaya dapat mengubah penampilan pemakai batik.

Keberadaan Batik Winoto Sastro

Batik Winoto Sastro merupakan nama lama di industri perbatikan di Jawa Tengah, khususnya di Yogyakarta.Jika Anda pernah ikut dalam wisata belanja mengelilingi kota ini, Anda mungkin pernah menemukan batik ini di berbagai tempat, seperti Pasar Beringharjo atau Mirota Batik. Kedua lokasi ini sering dikunjungi wisatawan untuk memuaskan keinginan berbelanja mereka. Jika Anda tertarik untuk datang ke rumah batik ini, Anda bisa datang ke jalan Tirtodipura 54 dan melihat-lihat lokasi tersebut. Menurut Hani Winotosastro, pemilik dan pengelola Batik Winotosastro ini. Anak dari Winotosastro tersebut menjadi orang yang bertanggung jawab untuk pengembangan dan penjualan batil tradisional tersebut. Menurut Hani, batik Winotosastro tiap bulannya dikirim ke luar negeri, termasuk Eropa, Jepang, dan khususnya Jerman. Untuk pangsa Jerman, tiap bulannya batik Winosastro harus mengirimkan sejumlah besar khusus pesanan. Pemerintah Jerman pun sering mengundang pihak batik Winotosastro untuk mengadakan pameran di Jerman.

Perjalanan sang Batik Asli Jogja

Sebagai batik asli Jogja dengan kekhasan garis budaya yang terlihat melalui desain dan bentuknya, nama batik Winotosastro sebetulnya bukanlah nama baru di industri ini. Bisa dikatakan, nama ini identik dengan batik tulis tradisional yang cukup terkenal jika tidak mendunia. Dengan konsep home industry, nama dan produknya sebetulnya diharapkan mampu mengangkat ciri khas batik Yogyakarta dan mengangkat perekonomian masyarakat sekitarnya. Sayangnya, seiring perjalanan waktu, masih banyak masalah, tantangan, dan kendala yang harus dihadapi perusahaan ini untuk terus maju. Meski begitu, berbagai tantangan terus mereka hadapi dan mereka berusaha mengembangkan inovasi tersendiri sehingga keberadaan batik tradisional tidak akan hilang.

Salah satu masalah yang sering timbul adalah keberadaan batik pabrikan atau batik printing. Tidak hanya prosesnya yang lebih cepat, harganya pun jauh lebih murah – dan hal ini membuat konsumen beralih dari batik tulis ke batik printing. Warna-warna yang lebih mencolok pun menjadi alasan lain mengapa mereka beralih ke batik in (batik tradisional menggunakan warna dan pewarna alami sehingga hasilnya lebih kalem atau soft). Namun, batik pabrikan yang baru berani menawarkan warna-warna terang seperti oranye, merah, biru, dan lainnya. Meski telah menggunakan penguat warna alami, seperti kapur, tunjung, atau tawas, warna yang dihasilkan batik tradisional tidak bisa semencolok batik printing.

Untuk mengatasi masalah ini, Hani akhirnya mengimpor pewarna kimia yang bisa menguatkan warna alami. Namun tentu saja, harga pewarna kimia ini cukup mahal, ditambah oleh harga produksi batik tradisional yang memang lebih tinggi dari harga produksi batik printing. Untuk gambaran saja, harga 1 meter batik printing bisa dibandrol sekitar 50 ribu rupiah. Namun harga batik Winoto Sastro untuk  kain sepanjang 2,5 warna dan memiliki satu warna bisa dibandrol sekitar 1 juta rupiah lebih.

Selain harga produksi dan harga jual yang tidak bisa bersaing dengan batik printing, masalah warna juga merupakan masalah serius. Di jaman modern ini, kebanyakan konsumen menyukai warna-warna modern yang terang dan mencolok dan hal tersebut menjadi kendala bagi batik tradisiional dengan pewarna alaminya. Adanya keterbatasan warna juga menjadi masalah tersendiri. Akhirnya Hani mengoleksi berbagai tanaman yang dipercaya bisa menjadi pewarna alami bagi produksi batiknya. Koleksi tanaman seperti tingi, putrid malu, jambal, mangga, jambu biji, mengkudu, tegeran, nangka, atau secang bisa digunakan untuk menghasilkan warna alami. Menurutnya, ada ciri khas warna pada batik klasik Jogja, seperti warna dasar putih, warna soga coklat, dan warna biru. Oleh sebab itu, dia pun memiliki banyak tanaman untuk warna indigo.

Untuk memperdalam pengetahuannya mengenai warna dan industri batik pada umumnya, Hani sering mengikuti workshop dan seminar mengenai penggunaan warna alami pada tekstil. Tidak hanya terbatas pada workshop di dalam negeri, Hani pun sering mengikuti workshop sampai ke mancanegara. Sejak tahun 1967, Hani sering membantu orangtuanya dalam mengawasi produksi batik sehingga dia tahu akan yang dibutuhkan. Dan karena latar belakang pendidikannya sebagai sarjana mudah Teknik Kimia, Hani pun bisa mempelajari lebiih banyak mengenai pewarna alami yang tidak diketahui oleh orang lain.

Berkunjung ke Rumah Batik

Jika Anda tertarik untuk mempelajari batik dengan lebih lanjut dan mungkin juga mempelajari cara pembuatannya, Anda bisa memilih paket wisata yang tepat untuk tujuan ini. Anda bisa menghubungi agen perjalanan yang terdekat atau yang Anda percaya untuk mengatur kunjungan Anda. Tidak hanya Anda bisa mengunjungi rumah batik yang terkenal dan menjadi dasar batik traditional di Yogyakarta, Anda pun bisa melihat langsung proses pembuatannya dan bagaimana detil terkecil pun menjadi sangat penting. Siapa tahu Anda bisa ikut berperan serta melestarikan Batik Winoto Sastro yang sudah melegenda itu.

 

Tiket masuk        : gratis
Alamat                  : Jl. Tirtodipuran No.54, Mantrijeron, Kota Yogyakarta
Koordinat GPS   :  -7.819074, 110.367471
Nomor Telepon                : (0274) 371226