Museum Anak Kolong Tangga : 16 Ribu Permainan Tradisional Jogja

Museum Anak Kolong Tangga, lebih tepatnya museum permainan tradisional Jogja hampir tidak pernah sepi pengunjung. Termasuk hari ini tepatnya, hari Rabu di bulan Agustus yang sarat dengan matahari bersinar sepanjang hari namun tidak menyurutkan minat pengunjung. Sejumlah anak laki-laki yang berusia SD terlihat antusias dan bergumam tidak ada hentinya di salah satu pojokan museum. Di antara mereka, terdapat satu orang paruh baya yang juga tidak kalah antusias bercerita panjang lebar sembari menggulung tali gangsing. Puluhan tahun lalu ketika teknologi tidak semaju sekarang, gangsing, sebuah mainan berbahan bambu yang sederhana pun mampu jadi pusat perhatian orang sekampung. Keriuhan terdengar dari belasan anak laki-laki yang mengadu gangsing. Gangsing bukan sekedar mainan untuk mereka tapi simbol kepercayaan dan harga diri yang mereka banggakan. Maka janganheran ketika salah satu menang, dia akan diarak oleh teman-temannya keliling kampung.

Museum Anak Kolong Tangga dan Ribuan Koleksi Mainan

Museum Anak Kolong Tangga, tidak salah jika dibilang sebagai museum pendidikan dan mainan yang pertama di tanah air. Didirikan oleh pemerintah Jogja tahun 2008, museum ini terletak di samping Taman Pintar. Nama museum ini memang tergolong unik karena mengandung makna literal yang berasal dari lokasinya itu sendiri yang tepat di bawah tangga di bangunan yang sama di Taman Budaya Yogyakarta. Beberapa orang mengidentikkan museum ini dengan kamar Harry Potter di bawah tangga di rumah keluar Dursley. Tidak salah memang karena lokasinya yang juga berada di bawah tangga. Ukuran ruangan museumnya memang tidak istimewa namun koleksinya jelas mengundang decak kagum.

Namun meskipun lokasinya kurang bergengsi, museum ini menyimpan lebih dari 17.000 koleksi mainan tempu dulu termasuk beragam obyek kontemporer. Sayangnya, pengunjung tidak dapat menyaksikan seluruh koleksi karena sebagian diantaranya justru disimpan di Mantrirejon gudang museum. Museum ini masuk dalam daftar museum di Jogja yang wajib dikunjungi.

Museum Anak Kolong Tangga dan Tema Koleksi Tiap Tahun

Yang unik dari museum Anak Kolong Tangga ini adalah adanya tema yang diangkat tiap tahun sehingga koleksi mainan yang dipamerkan pun beragam. Kali ini, tema yang diangkat berhubungan dengan anak-anak dan perkembangan kehidupannya dari lahir sampai masa sekolah. Memasuki ruangan museum, tiap pengunjung dikejutkan dengan dinding yang berwarna-warni dan berbagai sudut dipenuhi dengan berbagai jenis mainan termasuk bongkar pasang, gangsing, boneka, monopolu, robot mainan, sempoa, batu sabak dan berbagai mainan tradisional lain. Tidak hanya mainan tradisional tanah air tetapi juga mancanegara seperti boneka Rusia.

Pria dibalik pendirian museum ini bukan seorang Indonesia, melainkan seniman asal Belgia yang jatuh hati dengan Indonesia dan lama menetap di kota Jogja. Adalah Rudi Corens yang percaya bahwa mainan mempunyai peran penting dalam tumbuh kembang anak karena melalui mainan tersebut, anak-anak dapat mengenal budaya dan tradisi bangsanya. Museum ini bekerjasama dalam perkembangannya dengan yayasan pimpinan Poppy Dharsono, Yayasan Dunia Damai.

Cukup sederhana sebenarnya alasan dibalik pendirian museum dan tempat permainan tradisional Yogyakarta ini, agar anak-anak Indonesia dapat mengenal budaya dan tradisi bangsa sendiri yang pernah hadir di tengah-tengah kehidupan masyarakat. Cukup berbeda dengan mainan modern yang banyak beredar sekarang, mainan jaman dulu justru sarat dengan muatan pesan moral. Tidak hanya itu, mainan jaman dulu juga aktif digunakan sebagai media belajar anak-anak.

Mainan Favorit Jaman Dulu

Beberapa koleksi mainan favorit di Museum Anak Kolong Tangga yang paling banyak diminati diantaranya:

  • Koleksi vintage termasuk poster, komik, buku cerita lama dan umbul cetakan lama
  • Koleksi sepeda Trike atau roda tiga dari jaman dulu
  • Koleksi gangsing dari berbagai daerah
  • Koleksi senjata tradisional dari berbagai daerah
  • Koleksi mainan mobil-mobilan antik

Selain Museum Anak Kolong Tangga, Jogja juga masih punya banyak museum lain yang wajib dikunjungi selama berada di kota Pelajar ini diantaranya Museum Sonobudoyo, Museum Benteng Vredeburg, Museum Ulen Sentalu dan masih banyak lagi yang menjadi pusat wisata sejarah.

Alamat                                  : Jl. Sriwedari no. 1 | Taman Budaya Lantai 2,
Koordinat GPS   : -7.800064, 110.367799
No telepon                         : 0811-2633-977
Email                                     :
Tiket masuk                        : Rp. 4.000 (dewasa) Gratis (anak usia di bawah 14 tahun)