Belajar Bahasa Sandi Militer di Museum Sandi : 10.000 Kata

Kotabaru, salah satu sudut kota Jogja tampak lebih rimbun dibandingkan sudut kota yang lain. Pepohonan menjulang tinggi di samping kanan kiri jalan sementara daunnya membentuk payung alami yang melindungi pengguna jalan dari teriknya cahaya matahari. Tidak banyak yang tahu bahwa Kotabaru sebenarnya menyimpan destinasi wisata yang tidak kalah menarik dari tempat-tempat lain di Jogja. Salah satu yang menarik perhatian adalah banyaknya bangunan lama bergaya kolonial yang masih terjaga apik. Di antaranya sederetan bangunan bertembok dan berjendela besar tersebut, sebuah bangunan tampak lebih menonjol dengan plang besar yang bertuliskan “Museum Sandi”. Bagi sebagian orang, nama Museum Sandi terdengar asing dan tidak biasa. Namun bagi beberapa orang, museum ini bagaikan taman bermain yang penuh dengan hiburan menarik.

Sejarah Museum Sandi

Museum Sandi Indonesia di Jogja ini adalah satu-satunya museum kriptografi yang dimiliki oleh Indonesia. Maka tidak heran jika museum ini mempunyai arti yang penting bagi Indonesia. Dua Negara lain yang punya museum kriptografi adalah Belanda dan Amerika Serikat. Jadi, Indonesia patut berbangga hati memiliki museum bernilai tinggi ini. Di museum ini, pengunjung juga bisa belajar sandi gratis.

Tidak seperti lazimnya museum yang lain, Museum Sandi ini tidak memberlakukan tiket masuk bagi seluruh pengunjung. Dengan kata lain, Anda bisa masuk dan menikmati koleksi museum ini dengan gratis tanpa mengeluarkan uang sepeser pun. Lebh menarik lagi, meskipun tiket masuknya gratis namun pengunjung akan ditemani oleh seorang pemandu khusus yang akan memberikan penjelasan dan menceritakan sejarah serta koleksi sandi yang tersimpan apik di dalam museum.

Sejarah museum ini berawal pada tahun 2006 yang diprakarsai oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X dan Kepala Lembaga Sandi Negara. Meskipun sempat terkendala bencana gempa bumi yang terjadi pada Mei 2006, namun museum ini akhirnya selesai dibangun pada tahun 2008. Lokasi yang ditempati saat ini adalah gedung lama milik AURI setelah sebelumnya menempati bangunan yang sama ditempati oleh Museum Perjuangan yang terletak di Mergangsang. Dengan dua lantai, Museum Sandi memiliki 9 ruang display yang penuh dengan berbagai benda bersejarah berusia puluhan dan ratusan tahun.

Koleksi Museum Sandi

Koleksi yang tersimpan di Museum Sandi cukup banyak. Di Ruangan Display 1 misalnya, terdapat koleksi benda bersejarah yang menceritakan kehidupan Bapak Persandian NKRI yakni dr. Roebiono Kertopati. Sedangkan ruangan display yang lain menyimpan koleksi benda bersejarah yang mempunyai arti penting dalam dunia persandian di Indonesia misalnya sepeda onthel para kurir, buku sandi dan masih banyak lagi. Ada beberapa koleksi yang lebih menarik yakni diorama yang khusus menggambarkan mengenai kegiatan yang dulu dilakukan oleh petugas sandi pada saat perang kemerdekaan. Salah satunya menggambarkan penunjukan dr. Roebiono sebagai Kepala Dinas Code. Pada masa kepemimpinan dr. Roebiono, Dinas Code mempunyai peran yang sangat penting dalam melawan Belanda pada saat Agresi Militer 1 dan 2. Tidak lama setelah itu, Dinas Code berubah menjadi Lembaga Sandi Negara.

Dr. Roebiono juga merupakan pencetus pembuatan sandi baru agar tidak mudah diretas oleh pijak Belanda. Hanya pihak Indonesia yang mampu mengerti dan menggunakan sandi ini. Ditulis dalam 6 buah buku, sandi ini dikenal sebagai Buku Code C dimana masing-masing buku berisikan sekitar 10.000 kata sandi baik dalam bahasa Inggris ataupun Belanda.

Museum Sandi dan Peran Petugas Sandi

Selama masa perang kemerdekaan, peran petugas Sandi sangat penting terutama ketika Agresi Militer ke 2 oleh Belanda dimana beberapa pemimpin Republik Indonesia ditawan oleh militer Belanda. Pada saat itu, petugas dan kurir sandi bekerja ekstra keras dan penuh taktik agar dapat menyampaikan pesan ke pucuk pimpinan Indonesia yang saat itu tengah ditawan. Berbagai taktik pun dilakukan misalnya mengubah stang sepeda onthel sehingga dapat disusupi lembaran kecil kertas berisi pesan. Menanggung resiko kehilangan nyawa, petugas sandi tetap gigih melakukan tugasnya demi menjadi keutuhan Republik Indonesia.

Dengan sejarahnya yang tak ternilai, Museum Sandi patut masuk dalam daftar paket wisata sejarah terbaik di Jogja selain Museum Sasana Wiratama dan Museum Dewantara Kirti Griya.

Alamat                                  : Jl. Faridan Muridan Noto 21 | Kota Baru
No Telepon                        : (0274) 556921
Website                               : museum.lemsaneg.go.id
Koordinat GPS   : -7.784797, 110.370985