Istana Kepresidenan Yogyakarta Saksi Bisu Berkuasanya Soekarno di Jogja 

Mungkin memang sudah menjadi sebuah takdir bahwa kota Jogja selalu berada di tengah-tengah setiap kali terdapat perubahan jaman. Mulai dari jaman kerajaan-kerajaan jawa masa silam masih berdiri dengan tegak, dimana Mataram yang terletak di Jogja menjadi Pusat. Hingga perubahan terjadi dan Kraton Jogja terbentuk serta bertahan hingga sekarang. Begitu juga pada masa perjuangan kemerdekaan, Jogja juga ikut serta menjadi pusat dari pergerakan perjuangan. Pada saat Jakarta mengalami serbuan dari Belanda dan Presiden dan segenap jajaran pemerintahan dipindahkan, maka Jogja menjadi pilihan utamanya. Hal ini tak terlepas dari campur tangan Sri Sultan Hamengkubuwono IX. Saat Presiden berada di Jogja, beliau menempati sebuah gedung yang berada di daerah Malioboro. Sampai sekarang gedung tersebut maih berdiri dengan kokoh dan dikenal dengan nama Istana Kepresidenan Yogyakarta atau dikenal juga dengan nama Gedung Agung Yogyakarta.

Sejarah Asal Muasal Istana Kepresidenan Yogyakarta

Sejarah berdirinya Istana Keprisidenan Yogyakarta ini sendiri tak terlepas dari sejarah perkembangan pemerintahan yang ada di Jogja dan Indonensia. Gedung yang pertama kali dibangun pada tahun 1824 pada masa pemerintahan Hindia Belanda saat itu. Gedung ini pada masanya berguna untuk tempat tinggal bagi para presiden yang memerintah Jogja. Pada masa gedung ini dibangun status daerah Jogjakarta masih berupa Karesidenan belum menjadi Provinsi. Pembangunan gedung ini sendiri sempat mengalami penundaan yang cukup lama dikarenakan pemerintah Hindia Belanda harus menghadapi perang dengan Pangeran Diponegoro selama lima tahun. Setelah perang usai kemudian pambangunan gedung dilanjutkan. Tapi lagi-lagi gedung ini mengalami kerusakan berat saat terjadi gempa bumi pada tahun 1867, dan kemudian dilakukan pembangunan ulang. Bentuk gedung mulai berubah setelah adanya pembangunan ulang, dan bentuk tersebut bertahan hingga sekarang.

Istana Kepresidenan Yogyakarta Tempat Tinggal Soekarno dan Keluarga

Fungsi dari Istana Kepresidenan Yogyakarta ini sendiri memliki banyak perubahan seiring perkembangan. Pada masa penjajahan Hindia Belanda gedung ini menjadi tempat tinggal para residen yang ada di Jogja. Namun, tahun 1827 status Jogja berubah menjadi Provinsi dan gedung ini sendiri menjadi temppat tinggal para Gubernur Hindia Belanda di Jogja. Saat terjadi pergantian kekuasaan dari Belanda ke Jepang, gedung ini menjadi tempat tinggal pemimpin Jepang di Jogja. pada masa pemindahan pusat pemerintahan ke Jogjakarta, gedung ini sendiri menjadi tempat tinggal Presiden Soekarno dan keluarga. Selain itu gedung ini sendiri juga pernah menjadi saksi pelantikan Jendral Sudirman menjadi Panglima Besar dari TNI, serta menjadi saksi pelantikan beberapa anggota kabinet.

Gedung yang satu ini sangat mudah ditemukan dan dikenali. Alamat Gedung Agung Yogyakarta ini sendiri berada di jalan malioboro. Lebih tepatnya berada di ujung selatan jalan malioboro, berdekatan dengan titik nol kilometer serta berhadapan dengan museum Benteng Vredenberg. Tempat ini sendiri sangat mudah ditemukan, karena lokasinya yang tepat berada di pinggir jalan raya utama.

Tiket Masuk Gratis ke Istana Kepresidenan Yogyakarta

Untuk berkunjung ke gedung ini sendiri tidak di pungut biaya sepeserpun. Namun, ada peraturan-peraturan yang harus kita penuhi untuk mendapatkan ijin. Syarat yang dibutuhkan biasanaya pengajuan permohonan untuk berkunjung yang dilakukan paling tidak lima hari sebelum datang berkunjung, serta dengan menyertakan data diri lengkap, serta data yang akan berkunjung jika kita datang bersama rombongan. Jika diperbolehkan maka kita akan mendapatkan surat ijin berkunjung dari pihak istana yang biasanya akan dikirimkan lewat pos.

Tempat bersejarah banyak terdapat di Jogja. Bangunan yang berhubungan dengan berbagai macam peristiwa sejarah penting baik baik Jogja sendiri maupun bagi Indonesia. Bangunan tersbut kini telah berubah menjadi museum-museum yang terus dilestarikan keberadaannya. Ada beberapa museum yang bisa kita kunjungi jika kita tertarik untuk melakukan jelajah wisata sejarah Jogja. Museum Sasmitaloka Panglima Besar (Pangsar) Jenderal Sudirman museum yang satu ini berhubungan erat dengan Jendral Suderman. Gedung yang digunakan oleh museum ini sendiri merupakan bekas rumah dinas dari Jendral Sudirman. Museum Nasional Jogja disini kita bisa melihat perkembangan Jogja secara umum secara lengkap. Namun, untuk memulai wisata sejarah di Jogja maka kita harus kembali ke titik awal dan kita mulai dari Istana Kepresidenan Yogyakarta.

Alamat : jl. Malioboro
Koordinat GPS : -7.792654, 110.365803
No telepon : (0274) 512131