Keunikan Pasar Gede Hardjonagoro Sebagai Pasar Tradisional Terbesar Dan Tertua Di Surakarta.

Pasar Gede Hardjonagoro adalah salah satu pasar tradisional tertua dan terbesar yang terletak di Kota Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia. Pasar ini didirikan pada masa pemerintahan Pakubuwono X pada tahun 1923. Dibangun oleh arsitek Belanda bernama Thomas Karsten, pasar ini memperlihatkan perpaduan gaya arsitektur antara elemen-elemen Jawa dan Belanda.
Arsitektur yang unik ini menjadi ciri khas dari pasar ini. Bangunannya menggambarkan kekayaan budaya dan sejarah Kota Surakarta, dengan sentuhan gaya tradisional Jawa yang kental namun dipadukan dengan unsur-unsur arsitektur Belanda. Hal ini membuat pasar ini bukan hanya sekadar tempat berbelanja, tetapi juga menjadi daya tarik wisata tersendiri bagi pengunjung yang tertarik dengan keindahan arsitektur.
Sebagai salah satu landmark terkenal di Solo, Pasar Gede Hardjonagoro memiliki peran penting dalam kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat setempat. Selain sebagai tempat perdagangan, pasar ini juga menjadi pusat kegiatan budaya dan kuliner yang ramai dikunjungi oleh wisatawan maupun penduduk lokal. Keberadaannya turut memberikan warna dan identitas khas bagi Kota Surakarta, serta menjadi saksi bisu dari perkembangan sejarah dan perubahan zaman.

Keunikan Pasar Gede Hardjonagoro

Pasar Gede Hardjonagoro memiliki sejumlah keunikan yang membuatnya menjadi landmark yang sangat terkenal di Kota Surakarta.
• Menara Ikonik
Salah satu ciri khas dari pasar ini adalah menara ikoniknya yang menjulang tinggi. Menara ini tidak hanya menjadi bagian integral dari arsitektur pasar, tetapi juga menjadi simbol yang sangat dikenal dari kota Surakarta. Keberadaannya memberikan identitas kuat bagi pasar dan kota tersebut.
• Surga Kuliner
Pasar tradisional ini juga dikenal sebagai surga kuliner dengan berbagai macam makanan khas Surakarta yang ditawarkan di dalamnya. Pengunjung dapat menemukan hidangan lezat seperti serabi Notosuman, nasi liwet, tengkleng, dan berbagai kuliner tradisional lainnya. Keberadaan pasar ini sebagai pusat kuliner tradisional tidak hanya menarik bagi wisatawan, tetapi juga menjadi destinasi favorit bagi warga lokal yang ingin menikmati makanan khas daerah mereka.
• Pusat Batik
Selain kuliner, pasar ini juga menjadi tempat yang tepat untuk membeli batik khas Surakarta. Batik merupakan warisan budaya yang sangat penting di Jawa Tengah, dan pasar ini menyediakan beragam motif dan kain batik yang dapat menjadi oleh-oleh yang sempurna bagi pengunjung yang ingin membawa pulang potongan sejarah dan keindahan seni dari Surakarta.
Dengan kombinasi dari menara ikoniknya, kelezatan kuliner tradisional, dan keberadaannya sebagai pusat batik, Pasar Gede Hardjonagoro bukan hanya sekadar tempat berbelanja, tetapi juga menjadi destinasi wisata budaya yang lengkap di Kota Surakarta.

Lokasi dan Rute

Pasar Gede Hardjonagoro terletak di Jalan Urip Sumoharjo No.1, Sudiroprajan, Kecamatan Jebres, Kota Surakarta, Jawa Tengah. Berikut adalah rute dan perkiraan waktu perjalanan dari dua kota besar terdekat:

Rute Dari Semarang

Perjalanan dari Semarang ke Pasar Gede Hardjonagoro membutuhkan waktu sekitar 1 jam 30 menit dengan mobil. Rute yang umumnya diambil adalah sebagai berikut:
• Mulai dari Semarang, arahkan perjalanan ke arah selatan menuju Jalan Tol Semarang-Solo.
• Lanjutkan perjalanan melalui jalan tol hingga mencapai Exit Kartasura.
• Setelah keluar dari tol, ikuti jalan menuju Kota Surakarta.
• Pasar Gede Hardjonagoro berada di Jalan Urip Sumoharjo No.1 di kawasan Sudiroprajan. Anda dapat menggunakan aplikasi peta atau GPS untuk memandu ke lokasi tepatnya.

Rute Dari Yogyakarta

Perjalanan dari Yogyakarta ke Pasar Gede Hardjonagoro membutuhkan waktu sekitar 1 jam dengan mobil. Berikut adalah rute yang umumnya diambil:
• Mulai dari Yogyakarta, arahkan perjalanan ke arah timur menuju Jalan Tol Yogyakarta-Solo.
• Lanjutkan perjalanan melalui jalan tol hingga mencapai Exit Kartasura.
• Setelah keluar dari tol, ikuti jalan menuju Kota Surakarta.
• Pasar Gede Hardjonagoro berada di Jalan Urip Sumoharjo No.1 di kawasan Sudiroprajan. Anda dapat menggunakan aplikasi peta atau GPS untuk memandu ke lokasi tepatnya.
Pasar Gede Hardjonagoro buka 24 jam dengan puncak keramaian biasanya terjadi di pagi hari. Jadi, bagi pengunjung yang ingin menikmati suasana pasar yang ramai dan beragam makanan khas pagi, disarankan untuk mengunjungi pasar pada pagi hari.

Kuliner Khas

Pasar Gede Hardjonagoro terkenal dengan beragam kuliner khas Surakarta yang dapat memanjakan lidah para pengunjung. Berikut beberapa kuliner yang populer di pasar ini:
• Serabi Notosuman: Serabi merupakan kue tradisional Indonesia yang terbuat dari adonan berbahan dasar tepung beras dan santan, yang kemudian dipanggang atau digoreng. Serabi Notosuman adalah varian serabi yang terkenal di Pasar Gede Hardjonagoro. Serabi ini memiliki tekstur yang lembut dan rasa yang khas, sering disajikan dengan beragam pilihan topping seperti gula merah, kinca, atau keju.
• Nasi Liwet Wongso Lemu: Nasi liwet merupakan hidangan nasi yang dimasak dengan santan dan rempah-rempah khas Jawa, biasanya disajikan dengan lauk-pauk seperti ayam, telur, tempe, tahu, dan sambal. Wongso Lemu adalah salah satu warung yang terkenal di Pasar Gede Hardjonagoro yang menyajikan nasi liwet dengan citarasa yang autentik dan lezat.
• Tengkleng Gajah Jl. Honggowongso: Tengkleng adalah hidangan khas Jawa Tengah yang terbuat dari tulang kambing atau domba yang dimasak dengan kuah kental berbumbu rempah-rempah. Tengkleng Gajah di Jalan Honggowongso adalah salah satu tempat yang terkenal dengan sajian tengklengnya yang lezat dan berbumbu khas.
• Sate Buntel Tambak Segaran: Sate buntel adalah hidangan sate yang terbuat dari daging sapi cincang yang dibalut dengan lemak sapi atau daging, kemudian dipanggang atau dibakar. Sate Buntel Tambak Segaran adalah salah satu warung yang terkenal di Pasar Gede Hardjonagoro yang menyajikan sate buntel dengan cita rasa yang lezat dan tekstur yang empuk.
• Es Dawet Telasih: Es dawet adalah minuman tradisional Jawa yang terbuat dari campuran dawet (agar-agar hijau), santan, gula merah cair, dan es serut. Es Dawet Telasih adalah varian es dawet yang terkenal di Pasar Gede Hardjonagoro. Minuman ini sangat cocok dinikmati sebagai penyejuk tenggorokan setelah menikmati hidangan khas Solo yang pedas dan berbumbu.
Dengan beragam kuliner khas Surakarta yang lezat dan autentik, Pasar Gede Hardjonagoro menjadi destinasi kuliner yang wajib dikunjungi bagi wisatawan maupun penduduk lokal yang ingin menikmati cita rasa khas Solo.

Tips Berkunjung

Bagi anda yang ingin pergi ke Pasar Gede untuk berbelanja, berikut adalah tips berbelanja dengan nyaman dan aman yang perlu anda ketahui.
• Tawar menawar: Harga yang ditawarkan di Pasar Gede biasanya bisa ditawar.
• Waktu terbaik untuk berkunjung: Pagi hari adalah waktu terbaik untuk berkunjung ke Pasar Gede karena udaranya masih sejuk dan pilihan barang dagangan lebih banyak.
• Bawa uang tunai: Tidak semua pedagang menerima pembayaran non-tunai.
• Jaga barang bawaan: Pasar Gede merupakan tempat yang ramai, sehingga perlu berhati-hati terhadap copet.
• Transportasi: Pasar Gede dapat diakses dengan mudah menggunakan transportasi umum, seperti bus Batik Solo Trans (BST)
Pasar Gede Hardjonagoro merupakan salah satu tempat wisata yang wajib dikunjungi di Kota Surakarta. Di sini, Anda dapat merasakan suasana pasar tradisional yang autentik, membeli berbagai macam kebutuhan, dan menikmati kuliner khas Solo yang lezat. Jika anda ingin mengadakan perjalanan wisata ke pasar ini tanpa repot, anda bisa memanfaatkan paket wisata Solo  dari Jogja Super.

Back to Top
WA
Email