Museum ini didirikan sebagai penghormatan kepada Jenderal Soedirman, Panglima Besar Tentara Nasional Indonesia pertama. Terletak di pinggiran kota Purwokerto, museum ini menjadi saksi bisu perjuangan beliau dalam merebut kemerdekaan Indonesia.
Sejarah Pendirian Museum
Museum Panglima Besar TNI Jenderal Soedirman di Purwokerto memiliki latar belakang sejarah yang erat kaitannya dengan penghormatan terhadap jasa besar Jenderal Soedirman, salah satu tokoh penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai sejarah pendirian museum ini:
Awal Mula Gagasan
Pada tahun 1984, didirikan sebuah monumen di lokasi yang sekarang menjadi museum. Monumen ini awalnya hanya dimaksudkan untuk mengenang Jenderal Soedirman sebagai Panglima Besar pertama TNI yang memimpin perjuangan gerilya dengan semangat pantang menyerah meskipun dalam kondisi sakit.
Inisiasi Pembangunan Museum
Gagasan untuk memperluas monumen menjadi museum muncul beberapa tahun kemudian. Yayasan Serulingmas, sebuah yayasan yang bergerak di bidang pelestarian sejarah dan budaya, mengambil inisiatif untuk membangun museum yang dapat menyimpan dan memamerkan berbagai benda bersejarah terkait dengan Jenderal Soedirman.
Proses Pembangunan
Pada tahun 1990, pembangunan museum dimulai dengan penggalangan dana dan dukungan dari masyarakat setempat, pemerintah daerah, serta beberapa instansi militer. Proyek ini dilakukan dengan tujuan menciptakan tempat edukasi sekaligus penghormatan untuk mengenalkan generasi muda pada nilai-nilai perjuangan Jenderal Soedirman.
Peresmian
Museum ini resmi dibuka pada 1995 oleh Pemerintah Kabupaten Banyumas. Peresmian ini menandai transformasi monumen Jenderal Soedirman menjadi museum yang lebih besar dan lengkap, dilengkapi dengan diorama, foto-foto dokumentasi, dan benda-benda peninggalan sejarah.
Pengembangan Lebih Lanjut
Sejak peresmian, museum ini terus dikembangkan agar menjadi lebih menarik dan relevan bagi masyarakat. Penambahan koleksi, seperti replika tandu yang digunakan Jenderal Soedirman saat memimpin perang gerilya, diorama kehidupan beliau, serta tank AMX-13 di halaman depan museum, semakin memperkaya pengalaman pengunjung.
Makna Filosofis
Museum ini bukan hanya sebuah tempat untuk memamerkan artefak sejarah, tetapi juga berfungsi sebagai simbol semangat perjuangan tanpa henti dari seorang pemimpin besar. Jenderal Soedirman dianggap sebagai lambang kegigihan, keberanian, dan pengorbanan demi bangsa.
Dengan latar belakang sejarah yang kuat, museum ini menjadi salah satu destinasi edukasi sejarah terpenting di Indonesia, khususnya di wilayah Jawa Tengah.
Koleksi Museum Panglima Besar TNI Jenderal Soedirman
Museum Panglima Besar TNI Jenderal Soedirman memiliki koleksi yang beragam dan sarat makna sejarah. Koleksi tersebut bertujuan untuk menggambarkan perjalanan hidup dan perjuangan Jenderal Soedirman, serta merefleksikan semangat juang rakyat Indonesia pada masa perang kemerdekaan. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut tentang koleksi-koleksi yang ada di museum ini:
1. Diorama Kehidupan Jenderal Soedirman
• Jumlah diorama: 22 diorama.
• Isi diorama: Menggambarkan berbagai fase penting dalam kehidupan Jenderal Soedirman, mulai dari masa kecilnya, kariernya sebagai guru, kiprahnya dalam organisasi keagamaan (Muhammadiyah), hingga peranannya sebagai Panglima Besar TNI.
• Diorama penting:
o Perang Gerilya: Salah satu diorama yang paling terkenal adalah yang menunjukkan perjuangan Soedirman memimpin perang gerilya dalam kondisi sakit, digambarkan dengan tandu yang digunakan untuk membawanya.
o Proklamasi Kemerdekaan: Mengilustrasikan respon dan peran Soedirman setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan.
2. Foto dan Dokumentasi
• Koleksi foto: Foto-foto dokumentasi yang memuat perjalanan hidup Jenderal Soedirman, seperti:
o Masa kecil dan keluarga.
o Aktivitas militernya selama perang kemerdekaan.
o Foto saat ia dilantik menjadi Panglima Besar TNI.
• Dokumen penting: Beberapa dokumen historis terkait perjuangan militer yang melibatkan Jenderal Soedirman.
3. Replika Tandu Gerilya
• Fungsi tandu: Tandu ini digunakan untuk membawa Jenderal Soedirman ketika ia memimpin perang gerilya selama tujuh bulan melawan Belanda, meskipun dalam kondisi menderita penyakit paru-paru yang parah.
• Arti simbolis: Tandu ini menjadi simbol semangat pantang menyerah dan dedikasi Soedirman terhadap kemerdekaan Indonesia.
4. Patung Jenderal Soedirman
• Lokasi: Lantai kedua museum.
• Deskripsi: Sebuah patung perunggu besar yang menggambarkan Jenderal Soedirman sedang menunggang kuda. Patung ini melambangkan ketegasan dan keberanian beliau sebagai seorang pemimpin militer.
5. Tank AMX-13
• Jumlah: Dua unit tank AMX-13.
• Sejarah: Tank buatan Prancis ini merupakan salah satu alat militer yang pernah digunakan oleh TNI pada era 1950-an. Ditempatkan di halaman depan museum, tank ini menambah nilai sejarah museum sebagai tempat edukasi militer.
6. Relief Perang Kemerdekaan
• Lokasi: Lantai kedua museum.
• Deskripsi: Relief ini menggambarkan perjuangan rakyat Indonesia selama perang kemerdekaan melawan penjajah. Termasuk di dalamnya adalah peran besar Jenderal Soedirman dalam memimpin perang.
7. Artefak Militer
• Isi koleksi:
o Seragam militer yang pernah digunakan oleh Jenderal Soedirman.
o Peralatan perang seperti pedang, senjata api, dan perlengkapan lainnya.
• Makna: Menunjukkan kondisi peralatan militer pada masa perjuangan kemerdekaan.
________________________________________
8. Buku dan Arsip Pribadi
Isi: Beberapa buku dan tulisan tangan Jenderal Soedirman yang menggambarkan pemikiran, strategi, dan motivasinya selama memimpin perjuangan.
9. Koleksi Pendukung
• Film dokumenter: Pengunjung dapat menyaksikan film dokumenter tentang perjalanan hidup Jenderal Soedirman dan sejarah perang kemerdekaan Indonesia.
• Peninggalan pribadi: Barang-barang seperti tongkat, baju dinas, dan alat ibadah yang pernah digunakan oleh beliau.
10. Area Edukasi
Di area museum, terdapat pula fasilitas edukasi seperti pemandu yang menjelaskan sejarah koleksi dengan detail, serta ruang interaktif untuk kegiatan belajar sejarah bagi pelajar.
Museum Panglima Besar TNI Jenderal Soedirman adalah perpaduan antara tempat edukasi sejarah, penghormatan bagi seorang pahlawan nasional, dan pengingat akan pentingnya semangat perjuangan bagi generasi muda. Koleksi-koleksinya tidak hanya bernilai historis, tetapi juga memberikan inspirasi tentang kepemimpinan dan pengorbanan.
Harga Tiket Masuk dan Jam Buka
Berikut adalah informasi rinci mengenai harga tiket masuk dan jam operasional Museum Panglima Besar TNI Jenderal Soedirman di Purwokerto:
Harga Tiket Masuk
Museum ini menawarkan harga tiket yang sangat terjangkau untuk semua kalangan, menjadikannya tempat wisata edukasi yang ramah kantong. Berikut adalah rincian harga tiketnya:
• Anak-anak: Rp3.000 per orang.
• Dewasa: Rp5.000 per orang.
• Parkir Kendaraan:
o Motor: Rp1.000 per kendaraan.
o Mobil: Rp3.000 per kendaraan.
Harga tiket ini sudah termasuk akses ke berbagai fasilitas yang ada di museum, termasuk diorama, relief, dan ruang-ruang pameran sejarah.
Jam Operasional
Museum ini memiliki jam operasional yang cukup panjang, sehingga pengunjung memiliki fleksibilitas waktu untuk datang. Jadwal buka adalah:
• Hari Buka: Setiap hari, termasuk hari libur nasional.
• Jam Operasional: 08.00 WIB – 16.00 WIB.
Jam operasional ini memungkinkan pengunjung menikmati koleksi museum dengan nyaman, baik pada pagi hari untuk suasana yang lebih sejuk maupun pada siang atau sore hari.
Catatan Penting
1. Reservasi Rombongan:
o Untuk rombongan pelajar, mahasiswa, atau komunitas, pihak museum sering menawarkan pemandu khusus tanpa biaya tambahan.
o Sebaiknya melakukan reservasi terlebih dahulu jika datang dalam kelompok besar.
2. Waktu Kunjungan yang Disarankan:
o Jika ingin suasana lebih tenang, disarankan datang pada pagi hari.
o Akhir pekan dan hari libur biasanya lebih ramai pengunjung, terutama keluarga.
3. Kebijakan Khusus:
o Anak-anak di bawah usia tertentu biasanya perlu didampingi oleh orang dewasa.
o Pengunjung diminta menjaga kebersihan dan tidak merusak koleksi museum.
Dengan harga tiket yang terjangkau dan waktu operasional yang fleksibel, Museum Panglima Besar TNI Jenderal Soedirman adalah pilihan yang ideal untuk belajar sejarah sambil berwisata di Purwokerto.
Lokasi dan Rute
Museum Panglima Besar TNI Jenderal Soedirman terletak di lokasi strategis di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, yang mudah dijangkau dari berbagai arah. Berikut adalah informasi rinci mengenai lokasi dan rute menuju museum ini:
Lokasi
• Alamat: Jalan Patimura No. 241, Kelurahan Karangnangka, Kecamatan Purwokerto Barat, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
• Koordinat GPS: -7.423366, 109.234157.
• Dekat dengan:
o Pusat Kota Purwokerto: Sekitar 4 km dari alun-alun kota.
o Stasiun Purwokerto: Sekitar 3 km dengan waktu tempuh sekitar 10-15 menit menggunakan kendaraan.
Museum ini berlokasi di area yang tenang dan dikelilingi oleh suasana hijau, sehingga cocok untuk wisata keluarga maupun kelompok pelajar.
Rute Menuju Museum
1. Dari Alun-Alun Purwokerto
• Jarak: Sekitar 4 km.
• Rute:
1. Mulai dari alun-alun, ambil Jalan Jenderal Soedirman ke arah barat.
2. Lanjutkan hingga bertemu simpang tiga besar, lalu belok kiri ke Jalan Patimura.
3. Ikuti jalan sekitar 2 km hingga tiba di lokasi museum.
2. Dari Stasiun Purwokerto
• Jarak: Sekitar 3 km.
• Rute:
1. Dari pintu keluar stasiun, belok kanan menuju Jalan Overste Isdiman.
2. Lanjutkan hingga bertemu dengan Jalan Jenderal Soedirman, lalu belok kanan.
3. Dari sana, ikuti petunjuk arah menuju Jalan Patimura.
3. Dari Terminal Bus Purwokerto (Bulupitu)
• Jarak: Sekitar 7 km.
• Rute:
1. Dari terminal, ambil Jalan Gerilya ke arah barat.
2. Teruskan ke Jalan Jenderal Soedirman, lalu belok kanan ke Jalan Patimura.
3. Ikuti jalan hingga tiba di museum.
4. Menggunakan Transportasi Umum
• Angkutan Kota (Angkot):
o Anda dapat naik angkot dengan tujuan Karangnangka atau jalur yang melewati Jalan Patimura.
o Turun di depan museum.
• Ojek Online:
o Pilihan transportasi ini sangat mudah diakses di Purwokerto.
o Cukup masukkan nama museum di aplikasi, dan Anda akan langsung diantar ke lokasi.
Tips Perjalanan
1. Transportasi Pribadi:
o Jika menggunakan kendaraan pribadi, parkir tersedia di area museum dengan biaya terjangkau.
o Pastikan untuk mengikuti rambu-rambu lalu lintas karena beberapa jalan mungkin satu arah.
2. Kondisi Jalan:
o Jalan menuju museum umumnya baik dan bisa dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat.
o Disarankan untuk datang pagi atau sore hari agar terhindar dari cuaca panas.
3. Petunjuk Arah:
o Terdapat banyak petunjuk jalan menuju Museum Panglima Besar TNI Jenderal Soedirman, terutama setelah memasuki area Jalan Patimura.
4. Navigasi GPS:
o Gunakan aplikasi peta seperti Google Maps atau Waze dengan kata kunci “Museum Panglima Besar TNI Jenderal Soedirman” untuk navigasi yang akurat.
Dengan lokasi yang strategis dan rute yang mudah diakses, museum ini cocok untuk dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun luar kota yang ingin mengenang jasa Jenderal Soedirman.
Dengan mengunjungi Museum Panglima Besar TNI Jenderal Soedirman, kita tidak hanya diajak untuk mengenang jasa-jasa beliau, tetapi juga menginspirasi generasi muda untuk terus berjuang demi bangsa dan negara. Dapatkan kemudahan mengunjungi museum ini dengan menggunakan paket wisata Purwokerto dari berbagai biro perjalanan wisata.
Comments are closed.