Masjid Agung Purbalingga: Ikon Keislaman di Purbalingga.

Masjid Agung Purbalingga merupakan salah satu masjid terbesar dan termegah di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Letaknya yang strategis di pusat kota, tepat di depan alun-alun, menjadikan masjid ini mudah diakses oleh masyarakat. Dengan arsitektur yang terinspirasi dari Masjid Nabawi, masjid ini mampu menampung hingga 2.500 jamaah.

Sejarah Singkat Masjid Agung Purbalingga

Masjid Agung Darussalam Purbalingga, yang terletak di depan Alun-Alun Kota Purbalingga, merupakan salah satu masjid tertua dan paling bersejarah di Jawa Tengah. Masjid ini didirikan pada tahun 1853 Masehi (1269 Hijriah) oleh seorang ulama terkemuka, KH Abdullah Ibrahim Nawawi, yang dikenal sebagai tokoh agama berpengaruh di daerah tersebut.
Sejak awal pendiriannya, Masjid Agung Darussalam telah menjadi pusat kegiatan keagamaan masyarakat Purbalingga. Dalam perjalanannya, masjid ini mengalami beberapa kali renovasi besar untuk memperluas kapasitas dan memperbaiki struktur bangunannya. Renovasi pertama dilakukan pada tahun 1918, disusul pembaruan lainnya pada 1960, 1970, 1980-1985, hingga renovasi besar terakhir pada 2002-2004. Renovasi terakhir menelan biaya sekitar 2 miliar rupiah dan memberikan tampilan modern dengan tetap mempertahankan elemen arsitektur tradisionalnya.
Arsitektur masjid ini mengadopsi gaya Masjid Nabawi di Madinah, dengan sentuhan khas Jawa, seperti atap berbentuk limas bersusun tiga. Dengan perpaduan gaya Timur Tengah dan lokal, masjid ini mencerminkan identitas budaya Islam yang kuat di Purbalingga. Selain berfungsi sebagai tempat ibadah, masjid ini juga menjadi pusat kegiatan sosial dan keagamaan bagi masyarakat setempat hingga kini.

Keunikan dan Daya Tarik

Masjid Agung Darussalam Purbalingga memiliki beberapa keunikan dan daya tarik yang menjadikannya ikon religi sekaligus destinasi menarik di Kabupaten Purbalingga. Berikut adalah poin-poin yang membuat masjid ini istimewa:
1. Perpaduan Arsitektur Jawa dan Timur Tengah
Masjid ini mengadopsi gaya arsitektur Masjid Nabawi di Madinah yang terlihat dari menara tinggi di sisi kiri dan kanan masjid. Namun, unsur tradisional Jawa tetap dipertahankan melalui penggunaan atap berbentuk limas bersusun tiga—simbol khas masjid tradisional di Indonesia. Kombinasi ini menciptakan kesan megah namun tetap mencerminkan identitas lokal.
2. Atap Hijau dan Kubah Putih
Keunikan lainnya adalah atap limas berwarna hijau yang kontras dengan kubah putih di bagian depan masjid. Perpaduan warna ini memberikan tampilan yang elegan dan menonjol, terutama ketika dilihat dari kejauhan.
3. Renovasi Modern yang Tetap Mempertahankan Nilai Sejarah
Masjid ini telah beberapa kali direnovasi, terakhir pada tahun 2002-2004 dengan biaya sekitar 2 miliar rupiah. Meskipun sudah diperbarui dengan elemen modern, renovasi ini tetap mempertahankan nilai-nilai sejarah dan ciri khas arsitektur asli masjid.
4. Kapasitas Besar untuk Jamaah
Masjid Agung Darussalam memiliki kapasitas yang cukup besar, mampu menampung hingga 2.500 jamaah. Hal ini menjadikannya pusat kegiatan keagamaan, terutama pada momen-momen besar seperti salat Idulfitri, Iduladha, dan kegiatan pengajian akbar.
5. Lokasi Strategis di Jantung Kota
Masjid ini terletak tepat di depan Alun-Alun Kota Purbalingga, menjadikannya mudah diakses oleh masyarakat maupun wisatawan. Lokasi ini juga memungkinkan masjid menjadi pusat berbagai aktivitas sosial dan keagamaan.
6. Fungsi Sosial dan Keagamaan
Selain sebagai tempat ibadah, Masjid Agung Darussalam juga menjadi pusat kegiatan sosial masyarakat. Berbagai acara seperti pengajian, pelatihan agama, dan kegiatan amal sering diadakan di sini, menjadikannya pusat kehidupan umat Islam di Purbalingga.
7. Keindahan di Malam Hari
Pada malam hari, masjid ini tampak semakin memukau dengan pencahayaan yang menyoroti struktur bangunannya. Lampu-lampu yang dipasang di menara dan sekitarnya menambah kesan megah dan sakral.
Dengan perpaduan sejarah, arsitektur, dan fungsinya sebagai pusat keagamaan, Masjid Agung Darussalam tidak hanya menjadi kebanggaan masyarakat Purbalingga, tetapi juga daya tarik bagi wisatawan yang ingin menikmati keindahan masjid bersejarah ini.

Kegiatan yang Sering Dilaksanakan

Masjid Agung Darussalam Purbalingga bukan hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga pusat berbagai kegiatan keagamaan, sosial, dan pendidikan yang melibatkan masyarakat setempat. Berikut adalah beberapa kegiatan yang sering dilaksanakan di masjid ini:
1. Ibadah Rutin
• Salat Wajib Berjamaah
Masjid ini menjadi tempat utama bagi masyarakat sekitar untuk melaksanakan salat lima waktu berjamaah. Salat Jumat juga rutin diadakan dengan kapasitas jamaah yang besar.
• Salat Tarawih dan Qiyamul Lail
Selama bulan Ramadan, masjid ini ramai dengan kegiatan salat Tarawih berjamaah dan qiyamul lail di sepuluh malam terakhir Ramadan.
• Salat Idulfitri dan Iduladha
Masjid ini menjadi lokasi utama pelaksanaan salat Idulfitri dan Iduladha yang dihadiri ribuan jamaah dari berbagai penjuru kota.
2. Pengajian dan Ceramah Keagamaan
• Pengajian Rutin
Masjid Agung Darussalam mengadakan pengajian rutin mingguan atau bulanan yang diisi oleh ustaz atau ulama terkenal. Tema yang diangkat biasanya meliputi akidah, fikih, atau pembahasan kitab kuning.
• Ceramah dan Kajian Spesial
Kegiatan ini sering diadakan pada momen tertentu, seperti Maulid Nabi, Isra Mikraj, dan tahun baru Hijriah.
3. Pendidikan dan Pembinaan Umat
• Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA)
Masjid ini memiliki program pembelajaran Al-Qur’an untuk anak-anak, yang meliputi hafalan, tajwid, dan pemahaman dasar-dasar Islam.
• Kajian Keislaman untuk Remaja dan Dewasa
Program ini dirancang untuk meningkatkan pemahaman agama bagi kalangan remaja dan dewasa, seperti kajian fiqih keluarga atau manajemen waktu Islami.
• Pelatihan Khusus
Masjid sering mengadakan pelatihan seperti membaca Al-Qur’an dengan tajwid, khotbah Jumat, atau bimbingan calon haji.
4. Kegiatan Sosial
• Pembagian Zakat, Infak, dan Sedekah
Pada bulan Ramadan dan menjelang Idulfitri, masjid ini menjadi pusat distribusi zakat fitrah, zakat mal, dan bantuan sosial untuk masyarakat kurang mampu.
• Bakti Sosial
Masjid kerap menyelenggarakan kegiatan bakti sosial, seperti donor darah, pemberian santunan anak yatim, atau pengobatan gratis.
• Posko Ramadhan
Selama bulan Ramadan, masjid menyediakan takjil gratis bagi jamaah dan masyarakat sekitar untuk berbuka puasa.
5. Kegiatan Khusus Ramadan
• Tadarus Al-Qur’an
Sepanjang bulan Ramadan, kegiatan tadarus Al-Qur’an berlangsung setiap malam, diikuti oleh berbagai kelompok usia.
• Itikaf
Pada sepuluh malam terakhir Ramadan, masjid menyediakan fasilitas bagi jamaah yang ingin beri’tikaf untuk memperbanyak ibadah.
6. Kegiatan Hari Besar Islam
Masjid Agung Darussalam menjadi tuan rumah berbagai perayaan hari besar Islam seperti:
• Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW
• Peringatan Isra Mikraj
• Tahun Baru Hijriah Kegiatan ini biasanya melibatkan ceramah agama, doa bersama, dan kegiatan seni budaya Islami.
7. Pusat Aktivitas Pemuda Islam
Masjid ini memiliki kelompok remaja masjid yang aktif mengadakan berbagai kegiatan, seperti diskusi Islam, olahraga, pementasan seni Islami, hingga kegiatan sosial seperti kerja bakti.
Keberagaman kegiatan yang diselenggarakan di Masjid Agung Darussalam membuatnya tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga pusat pemberdayaan umat Islam di Purbalingga.

Lokasi dan Rute Masjid Agung Purbalingga

Masjid Agung Darussalam terletak di pusat kota Purbalingga, tepatnya di depan Alun-Alun Kota Purbalingga, Jawa Tengah. Lokasi strategis ini membuat masjid mudah diakses dari berbagai penjuru kota, baik oleh warga lokal maupun wisatawan. Alamat lengkapnya berada di:
Jl. Jenderal Soedirman No.6, Purbalingga Lor, Kecamatan Purbalingga, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah.
1. Dari Terminal Purbalingga
• Jarak: Sekitar 2 km.
• Transportasi:
o Naik angkot atau ojek ke arah Alun-Alun Kota. Waktu tempuh sekitar 10-15 menit.
o Jika menggunakan kendaraan pribadi, arahkan perjalanan ke Jl. Jenderal Soedirman. Masjid berada tepat di depan Alun-Alun.
2. Dari Bandara Jenderal Besar Soedirman (Purbalingga)
• Jarak: Sekitar 12 km.
• Transportasi:
o Gunakan taksi bandara atau layanan transportasi online ke arah pusat kota Purbalingga. Waktu tempuh sekitar 20-30 menit.
o Rute utama adalah melalui Jl. Raya Bandara – Jl. Jenderal Soedirman.
3. Dari Stasiun Kereta Purwokerto
• Jarak: Sekitar 30 km.
• Transportasi:
o Naik bus kecil atau travel jurusan Purbalingga dari terminal dekat stasiun.
o Jika menggunakan kendaraan pribadi, ikuti rute Purwokerto – Sokaraja – Purbalingga. Setelah tiba di Alun-Alun Purbalingga, masjid terlihat di sisi jalan utama.
4. Dari Kota Semarang
• Jarak: Sekitar 190 km.
• Transportasi:
o Gunakan bus atau kendaraan pribadi menuju Purwokerto atau Purbalingga. Dari Purwokerto, lanjutkan perjalanan sesuai rute ke Alun-Alun Purbalingga.
o Perjalanan dengan kendaraan pribadi memakan waktu sekitar 4-5 jam melalui jalur utama Semarang – Banyumas – Purbalingga.
5. Dari Kota Yogyakarta
• Jarak: Sekitar 135 km.
• Transportasi:
o Naik bus jurusan Purwokerto, lalu lanjutkan perjalanan ke Purbalingga.
o Dengan kendaraan pribadi, ambil rute Yogyakarta – Kebumen – Banyumas – Purbalingga. Waktu tempuh sekitar 3-4 jam.
Aksesibilitas dan Fasilitas Sekitar
• Lokasi masjid yang berdekatan dengan Alun-Alun Purbalingga memudahkan jamaah dan wisatawan untuk mengakses berbagai fasilitas umum, seperti pusat kuliner, area parkir, hotel, dan minimarket.
• Masjid ini juga memiliki lahan parkir yang luas untuk kendaraan roda dua dan roda empat, sehingga sangat nyaman bagi pengunjung.
Dengan lokasinya yang strategis, Masjid Agung Purbalingga tidak hanya menjadi pusat kegiatan keagamaan tetapi juga destinasi wisata religi yang mudah dijangkau di Purbalingga.

Back to Top
WA
Email