Gereja Ayam, atau lebih tepatnya Bukit Rhema Gereja Ayam, adalah sebuah bangunan unik yang terletak di Desa Karangrejo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Meskipun namanya “Gereja Ayam”, bentuk bangunan ini sebenarnya menyerupai burung merpati. Gereja Ayam dibangun dengan tujuan awal sebagai tempat ibadah dan pusat rehabilitasi, meskipun saat ini lebih dikenal sebagai destinasi wisata.
Sejarah Singkat Gereja Ayam
Gereja Ayam, yang terletak di Bukit Rhema, Magelang, memiliki sejarah yang unik dan menarik yang dimulai pada tahun 1988. Kisah ini bermula dari seorang pria bernama Daniel Alamsjah, yang mendapatkan visi spiritual untuk membangun sebuah tempat ibadah berbentuk burung merpati. Meskipun visinya adalah membangun sebuah rumah doa yang bisa digunakan oleh semua agama, bangunan tersebut kemudian lebih dikenal sebagai “Gereja Ayam” karena bentuknya yang menyerupai seekor ayam.
• Awal Pembangunan
Pada tahun 1989, Daniel Alamsjah memulai pembangunan Gereja Ayam setelah menemukan lokasi yang menurutnya cocok untuk mewujudkan visinya, yaitu di Bukit Rhema, sebuah bukit yang tidak jauh dari Candi Borobudur. Tanah tersebut diperoleh setelah dia merasa terinspirasi oleh mimpinya, yang diyakininya sebagai panggilan dari Tuhan.
Pembangunan Gereja Ayam ini dilakukan dengan sumber daya yang terbatas. Bangunan ini didesain menyerupai burung merpati dengan kepala yang menjulang ke atas dan ekor yang memanjang, melambangkan kedamaian. Namun, karena bentuk kepala bangunan yang menyerupai ayam, masyarakat sekitar kemudian menyebutnya sebagai “Gereja Ayam.”
• Tujuan dan Fungsi
Awalnya, Daniel bermaksud menjadikan Gereja Ayam sebagai tempat berdoa yang bisa digunakan oleh semua agama. Selain itu, bangunan ini juga direncanakan sebagai pusat rehabilitasi bagi orang-orang yang membutuhkan, termasuk untuk anak-anak yang berkebutuhan khusus, pecandu narkoba, dan orang yang sedang berjuang dengan masalah kejiwaan.
Namun, pada pertengahan tahun 1990-an, pembangunan Gereja Ayam terhenti karena masalah keuangan dan izin yang sulit didapatkan. Meskipun bangunan ini tidak sepenuhnya selesai, bagian dalam gereja tetap digunakan untuk berdoa dan kegiatan-kegiatan sosial lainnya.
• Popularitas dan Kebangkitan Kembali
Pada awal tahun 2000-an, Gereja Ayam mulai dikenal publik setelah beberapa wisatawan yang berkunjung ke Candi Borobudur menemukan tempat ini. Namun, popularitasnya melonjak secara drastis setelah menjadi lokasi syuting film “Ada Apa Dengan Cinta? 2” pada tahun 2016. Film tersebut membawa Gereja Ayam ke perhatian yang lebih luas dan menjadikannya destinasi wisata yang populer.
Sejak itu, bangunan ini mengalami beberapa renovasi untuk membuatnya lebih aman dan nyaman bagi pengunjung. Kini, Gereja Ayam tidak hanya berfungsi sebagai tempat wisata tetapi juga masih memegang nilai-nilai spiritual yang mendalam, sesuai dengan visi awal Daniel Alamsjah.
• Makna Spiritual
Meskipun dikenal sebagai Gereja Ayam, bangunan ini tetap mempertahankan makna aslinya sebagai simbol kedamaian dan tempat bagi semua orang, tanpa memandang agama atau kepercayaan, untuk berkontemplasi dan mendekatkan diri kepada Tuhan.
Gereja Ayam di Bukit Rhema kini menjadi simbol perdamaian dan harmoni, yang mencerminkan visi pendirinya untuk menciptakan tempat suci yang bisa diterima oleh semua orang.
Daya Tarik Yang Ditawarkan Oleh Gereja Ayam
Gereja Ayam di Magelang memiliki berbagai daya tarik yang membuatnya menjadi destinasi wisata yang populer dan unik. Berikut adalah beberapa aspek yang menjadikan Gereja Ayam begitu menarik bagi para wisatawan:
1. Arsitektur yang Unik
Bentuk Gereja Ayam yang menyerupai seekor ayam atau burung merpati menjadi daya tarik utama. Struktur bangunan ini sangat berbeda dari tempat ibadah pada umumnya, menjadikannya sebagai obyek yang menarik perhatian dan mengundang rasa penasaran. Arsitektur yang unik ini juga mencerminkan visi pendirinya, Daniel Alamsjah, untuk menciptakan tempat berdoa yang bisa digunakan oleh semua agama.
2. Panorama dari Puncak Bukit
Gereja Ayam terletak di puncak Bukit Rhema, yang menawarkan pemandangan alam yang menakjubkan. Dari atas bangunan, pengunjung dapat menikmati panorama 360 derajat yang mencakup pegunungan, hutan, dan desa-desa di sekitar Magelang. Pemandangan matahari terbit dari puncak gereja adalah salah satu momen yang paling dinantikan oleh para pengunjung.
3. Spot Foto Instagrammable
Dengan bentuknya yang ikonik, Gereja Ayam menjadi salah satu spot foto yang sangat populer di kalangan wisatawan, terutama mereka yang mencari latar belakang unik untuk media sosial. Bagian kepala ayam yang berada di puncak bangunan adalah spot yang paling sering dijadikan tempat berfoto.
4. Nuansa Spiritual dan Kedamaian
Meskipun banyak dikunjungi wisatawan, Gereja Ayam tetap mempertahankan nuansa spiritual yang mendalam. Bagi mereka yang mencari ketenangan atau tempat untuk bermeditasi, Gereja Ayam menawarkan suasana yang damai, jauh dari hiruk-pikuk kehidupan kota.
5. Sejarah dan Cerita di Balik Pembangunan
Kisah di balik pembangunan Gereja Ayam, termasuk visi spiritual Daniel Alamsjah dan perjuangannya untuk mewujudkan bangunan ini, menambah daya tarik tersendiri. Wisatawan sering kali tertarik untuk mendengar cerita tentang bagaimana bangunan ini berdiri dan tujuan awalnya sebagai tempat berdoa yang bisa diterima oleh semua agama.
6. Lokasi Dekat dengan Candi Borobudur
Berada tidak jauh dari Candi Borobudur, Gereja Ayam sering kali menjadi bagian dari rute wisata bagi mereka yang berkunjung ke kawasan ini. Wisatawan dapat dengan mudah menggabungkan kunjungan mereka ke Candi Borobudur dengan perjalanan singkat ke Gereja Ayam.
7. Eksplorasi Interior
Bagian dalam Gereja Ayam juga menawarkan daya tarik tersendiri, dengan beberapa ruangan yang dulunya digunakan untuk meditasi, ibadah, dan rehabilitasi. Pengunjung bisa mengeksplorasi setiap sudut bangunan ini, termasuk ruang-ruang kecil yang tersembunyi di dalamnya.
8. Kesempatan untuk Berinteraksi dengan Penduduk Lokal
Pengunjung sering kali memiliki kesempatan untuk berbicara dengan penduduk lokal atau pemandu yang menceritakan sejarah dan makna dari Gereja Ayam. Interaksi ini menambah dimensi lain dalam kunjungan, memberikan wawasan tentang kehidupan dan budaya lokal.
Gereja Ayam menawarkan kombinasi yang unik antara keindahan arsitektur, pemandangan alam yang memukau, dan makna spiritual yang dalam, menjadikannya destinasi yang layak untuk dikunjungi bagi siapa saja yang berkunjung ke Magelang.
Lokasi dan Akses Menuju Gereja Ayam
Gereja Ayam, yang terletak di Magelang, Jawa Tengah, berada di kawasan Bukit Rhema. Tempat ini berada cukup dekat dengan Candi Borobudur, salah satu situs warisan dunia UNESCO, sehingga sering menjadi bagian dari rute wisatawan yang mengunjungi daerah ini.
Lokasi Gereja Ayam
Gereja Ayam berada di Dusun Gombong, Desa Kembanglimus, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Lokasinya berada di atas Bukit Rhema, yang menawarkan pemandangan alam yang indah dan suasana yang tenang, jauh dari keramaian kota.
Akses Menuju Gereja Ayam
1. Dari Kota Magelang:
o Jarak dan Waktu Tempuh: Gereja Ayam berjarak sekitar 17 km dari pusat kota Magelang, dengan waktu tempuh sekitar 45 menit hingga 1 jam tergantung pada kondisi lalu lintas.
o Rute: Dari pusat kota Magelang, Anda dapat mengambil arah ke Candi Borobudur melalui Jalan Magelang – Purworejo. Ikuti petunjuk arah ke Candi Borobudur, dan setelah tiba di area candi, lanjutkan perjalanan menuju Desa Kembanglimus, di mana Gereja Ayam berada.
2. Dari Yogyakarta:
o Jarak dan Waktu Tempuh: Jika Anda berangkat dari Yogyakarta, Gereja Ayam berjarak sekitar 40 km dengan waktu tempuh sekitar 1,5 jam.
o Rute: Dari Yogyakarta, Anda dapat mengambil rute menuju Jalan Magelang hingga mencapai kawasan Candi Borobudur. Setelah itu, ikuti petunjuk arah menuju Desa Kembanglimus dan lanjutkan perjalanan hingga mencapai Bukit Rhema.
3. Dari Candi Borobudur:
o Jarak dan Waktu Tempuh: Gereja Ayam hanya berjarak sekitar 3 km dari Candi Borobudur, dengan waktu tempuh sekitar 10-15 menit.
o Rute: Dari area parkir Candi Borobudur, Anda dapat mengikuti petunjuk arah menuju Desa Kembanglimus. Rute ini mudah diikuti dengan papan petunjuk yang sudah tersedia di sepanjang jalan.
Transportasi Menuju Gereja Ayam
1. Kendaraan Pribadi:
o Menggunakan kendaraan pribadi seperti mobil atau motor adalah cara yang paling mudah untuk mencapai Gereja Ayam. Jalan menuju lokasi sudah cukup baik, meskipun pada beberapa bagian jalan menuju bukit agak menanjak dan sempit.
2. Ojek dan Shuttle:
o Dari tempat parkir di bawah Bukit Rhema, Anda dapat menggunakan ojek atau layanan shuttle yang disediakan oleh penduduk lokal untuk mencapai puncak bukit di mana Gereja Ayam berada. Ini adalah pilihan yang populer, terutama bagi mereka yang tidak ingin berjalan kaki menanjak.
3. Jalan Kaki:
o Jika Anda suka berjalan kaki, Anda dapat mendaki bukit sekitar 10-15 menit dari tempat parkir. Jalur pendakian ini cukup mudah dan sudah dilengkapi dengan jalan setapak yang aman.
Tips Perjalanan
• Waktu Kunjungan: Pagi hari adalah waktu terbaik untuk mengunjungi Gereja Ayam, terutama jika Anda ingin menikmati matahari terbit dari puncak bukit. Udara masih sejuk, dan pemandangan lebih indah.
• Pakaian dan Perlengkapan: Kenakan pakaian yang nyaman dan sepatu yang sesuai untuk berjalan menanjak. Bawa air minum dan perlengkapan pribadi lainnya, seperti topi dan tabir surya.
• Biaya Masuk: Pengunjung perlu membayar tiket masuk untuk memasuki Gereja Ayam, dan jika menggunakan ojek atau shuttle, ada biaya tambahan.
Dengan akses yang cukup mudah dan lokasi yang strategis dekat dengan Candi Borobudur, Gereja Ayam adalah destinasi yang layak untuk dikunjungi saat berada di Magelang.
Gereja Ayam bukan hanya sekadar tempat wisata, tetapi juga memiliki nilai sejarah dan spiritual yang tinggi. Jika Anda berkunjung ke Magelang, jangan lewatkan kesempatan untuk mengunjungi tempat yang unik ini. Paket wisata Magelang yang ditawarkan oleh agen wisata seperti Jogja Super bisa anda pilih untuk dapat mengunjungi tempat wisata ini dengan lebih nyaman dan mudah.
Comments are closed.