Candi Selogriyo: Permata Tersembunyi di Magelang.

Candi Selogriyo adalah sebuah situs purbakala yang terletak di Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Candi ini diperkirakan dibangun pada abad ke-9 Masehi, pada masa Kerajaan Mataram Kuno. Dengan arsitektur khas Hindu dan lokasinya yang tenang di lereng bukit, Candi Selogriyo menawarkan pengalaman wisata yang unik dan mendalam. Candi ini juga dikenal karena lokasinya yang berada di tengah alam yang indah dan relatif terpencil, menawarkan pengalaman yang tenang dan jauh dari keramaian.
Candi Selogriyo merupakan salah satu peninggalan bersejarah dari masa Hindu di Jawa Tengah, dan meskipun ukurannya relatif kecil, candi ini memiliki nilai historis dan arsitektural yang signifikan.

Sejarah Candi Selogriyo

Candi Selogriyo diperkirakan dibangun pada abad ke-8 hingga 9 Masehi, selama periode Kerajaan Mataram Kuno, yang merupakan salah satu kerajaan Hindu-Buddha terbesar di Jawa pada masa itu. Periode ini dikenal sebagai masa kejayaan arsitektur candi di Jawa Tengah, di mana banyak candi-candi besar dan kecil didirikan, termasuk Candi Prambanan dan Candi Borobudur yang lebih terkenal.
Candi ini didedikasikan untuk Dewa Siwa, salah satu dewa utama dalam agama Hindu. Ini terlihat dari ciri-ciri arsitektur dan relik yang ditemukan di sekitar candi yang menunjukkan pengaruh agama Hindu. Candi Selogriyo tidak berdiri sendiri; kemungkinan besar ia adalah bagian dari kompleks candi yang lebih besar atau berfungsi sebagai candi lokal yang melayani komunitas Hindu di daerah tersebut.
Arsitektur Candi Selogriyo
Candi Selogriyo memiliki arsitektur yang sederhana namun tetap mencerminkan gaya khas candi-candi Hindu Jawa Tengah pada masa itu. Berikut beberapa elemen arsitektur yang menonjol:
• Denah dan Struktur: Candi ini memiliki denah bujur sangkar dengan satu ruangan (garbhagriha) di tengahnya, yang merupakan tempat pemujaan atau tempat menyimpan arca. Candi ini terdiri dari sebuah bangunan utama yang berdiri di atas batur (alas) candi.
• Atap Candi: Atap candi berbentuk limasan, yang merupakan ciri khas candi-candi Jawa Tengah. Atap ini tersusun dari beberapa tingkatan dan puncaknya biasanya dihiasi dengan stupa kecil atau ratna.
• Relief dan Ukiran: Meskipun tidak sekompleks candi-candi besar lainnya, Candi Selogriyo memiliki beberapa ukiran di bagian tubuh dan kaki candi. Ukiran ini umumnya berupa motif-motif geometris dan flora, yang mencerminkan simbol-simbol kesuburan dan kepercayaan Hindu.
• Lingga-Yoni: Seperti banyak candi Hindu lainnya, Candi Selogriyo kemungkinan besar memiliki arca Lingga-Yoni di dalam ruang utama candi. Lingga-Yoni adalah simbol Dewa Siwa dan Dewi Parwati, yang melambangkan kekuatan penciptaan dalam ajaran Hindu.
• Bahan Bangunan: Candi ini dibangun dari batu andesit, yang umum digunakan untuk konstruksi candi pada masa Mataram Kuno. Batu ini dipotong dan disusun dengan presisi tinggi tanpa menggunakan perekat, menunjukkan keahlian para arsitek dan tukang batu pada masa itu.

Konservasi dan Restorasi

Karena usianya yang sangat tua dan terletak di daerah yang rawan bencana alam seperti gempa dan erosi, Candi Selogriyo pernah mengalami kerusakan dan runtuh sebagian. Upaya konservasi dan restorasi telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia untuk menjaga dan mengembalikan candi ini ke bentuk aslinya. Restorasi dilakukan dengan tetap menjaga keaslian arsitektur dan bahan bangunan yang digunakan.
Candi Selogriyo mungkin tidak sebesar dan sekompleks candi-candi lain di Jawa, tetapi ia tetap merupakan bagian penting dari warisan budaya dan sejarah Indonesia, khususnya dalam konteks pengembangan agama dan seni arsitektur Hindu di Jawa Tengah. Lokasinya yang terpencil dan suasananya yang tenang menambah nilai spiritual dan estetika candi ini, menjadikannya tempat yang menarik untuk dikunjungi bagi pecinta sejarah dan arsitektur.
Lokasi dan Rute Menuju Candi Selogriyo
Candi Selogriyo terletak di lereng Gunung Sumbing, tepatnya di Desa Candisari, Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Lokasinya berada pada ketinggian sekitar 740 meter di atas permukaan laut, di area yang dikelilingi oleh perbukitan dan persawahan yang hijau, menjadikannya sebagai salah satu destinasi wisata yang menawarkan keindahan alam yang asri sekaligus pengalaman sejarah yang mendalam.

Akses Menuju Candi Selogriyo

Untuk mencapai Candi Selogriyo, pengunjung harus menempuh perjalanan darat terlebih dahulu ke Kota Magelang. Dari Magelang, perjalanan ke Candi Selogriyo dapat dilakukan dengan kendaraan pribadi atau sewaan, karena belum ada angkutan umum yang secara langsung menuju lokasi candi.
1. Dari Kota Magelang:
o Perjalanan dimulai dengan menyusuri Jalan Raya Magelang – Bandongan, dengan jarak sekitar 25 kilometer ke arah barat.
o Setibanya di Kecamatan Bandongan, perjalanan dilanjutkan menuju Kecamatan Windusari. Rute ini akan membawa Anda melewati jalanan desa yang cukup sempit, namun pemandangannya sangat indah dengan hamparan persawahan dan pegunungan.
o Setelah tiba di Desa Candisari, Anda akan menemukan area parkir yang merupakan titik awal untuk melanjutkan perjalanan menuju candi.
2. Trekking Menuju Candi Selogriyo:
o Dari area parkir, pengunjung harus melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki sejauh sekitar 2 kilometer. Jalur trekking ini merupakan salah satu daya tarik utama menuju Candi Selogriyo, karena melewati pemandangan yang sangat indah.
o Jalur ini berupa jalan setapak yang berkelok-kelok melewati persawahan terasering, perbukitan, dan hutan pinus. Trekking ini tidak terlalu berat dan dapat ditempuh dalam waktu sekitar 30-45 menit, tergantung pada kecepatan dan kondisi fisik.
o Sepanjang perjalanan, pengunjung dapat menikmati udara segar pegunungan dan pemandangan lembah yang hijau serta panorama Gunung Sumbing di kejauhan.
Tips untuk Pengunjung
• Kenakan Sepatu yang Nyaman: Karena jalur trekking melewati medan yang bervariasi, pastikan Anda mengenakan sepatu yang nyaman dan sesuai untuk hiking ringan.
• Bawa Air Minum: Meski trek tidak terlalu panjang, membawa air minum sangat disarankan untuk menjaga hidrasi.
• Waktu Terbaik untuk Berkunjung: Pagi hari adalah waktu terbaik untuk melakukan trekking menuju candi, karena suhu udara masih sejuk dan pemandangan lebih jelas.
• Panduan Lokal: Meskipun jalur trekking sudah jelas, Anda bisa mempertimbangkan untuk menyewa pemandu lokal yang dapat memberikan informasi lebih lanjut tentang sejarah dan budaya setempat, serta membantu selama perjalanan.

Keindahan Alam Sekitar

Salah satu aspek menarik dari perjalanan menuju Candi Selogriyo adalah pemandangan alamnya. Jalur trekking menawarkan pemandangan yang menakjubkan, mulai dari persawahan terasering yang hijau, hutan-hutan pinus, hingga pemandangan Gunung Sumbing yang megah. Selama musim tanam, sawah-sawah di sekitar jalur akan terlihat hijau subur, memberikan nuansa yang sangat asri dan damai.
Candi Selogriyo bukan hanya destinasi wisata sejarah, tetapi juga menjadi tempat yang sempurna bagi para pecinta alam dan fotografi. Kombinasi antara kekayaan sejarah, arsitektur kuno, dan keindahan alam sekitar membuat perjalanan menuju candi ini menjadi pengalaman yang sangat berkesan.

Daya Tarik Candi Selogriyo

Candi Selogriyo memiliki sejumlah daya tarik yang membuatnya istimewa dan menarik bagi wisatawan yang tertarik dengan sejarah, arsitektur, serta keindahan alam. Berikut adalah beberapa daya tarik utama dari Candi Selogriyo:
1. Keindahan Arsitektur Kuno
• Candi Kecil dengan Detail Menarik: Meskipun ukurannya relatif kecil dibandingkan dengan candi-candi besar seperti Prambanan atau Borobudur, Candi Selogriyo menampilkan keindahan arsitektur khas Jawa Tengah dari periode Hindu Mataram. Struktur candi yang sederhana namun harmonis, dengan ukiran-ukiran halus, memberikan gambaran tentang keterampilan arsitek dan seniman pada zaman itu.
• Lingga-Yoni: Candi ini memiliki simbol Lingga-Yoni, yang merupakan representasi Dewa Siwa dan Dewi Parwati dalam agama Hindu. Simbol ini melambangkan kesuburan dan kekuatan penciptaan, dan menjadi salah satu daya tarik bagi mereka yang mempelajari budaya Hindu di Indonesia.
2. Suasana Tenang dan Damai
• Lokasi Terpencil: Terletak di lereng Gunung Sumbing, Candi Selogriyo berada jauh dari keramaian kota, menawarkan suasana yang sangat tenang dan damai. Suasana ini membuatnya menjadi tempat yang ideal untuk refleksi diri, meditasi, atau sekadar menikmati kedamaian alam.
• Ketenangan Alam: Candi ini dikelilingi oleh hutan pinus, perbukitan, dan persawahan yang hijau, menciptakan lingkungan yang menenangkan dan menyegarkan pikiran. Udara segar pegunungan dan pemandangan yang indah membuat pengunjung merasa dekat dengan alam.
3. Pemandangan Alam yang Memukau
• Panorama Pegunungan: Dari area sekitar candi, pengunjung dapat menikmati pemandangan Gunung Sumbing yang megah serta perbukitan hijau yang mengelilingi candi. Pemandangan ini semakin menambah daya tarik candi sebagai destinasi wisata alam.
• Terasering Sawah: Jalur trekking menuju Candi Selogriyo menawarkan pemandangan terasering sawah yang indah, terutama saat musim tanam. Terasering ini menciptakan pola-pola menarik di lanskap yang menambah estetika perjalanan.
4. Pengalaman Trekking yang Menyenangkan
• Trekking Ringan: Untuk mencapai candi, pengunjung harus melakukan trekking ringan sekitar 2 kilometer dari area parkir terdekat. Jalur ini tidak terlalu sulit dan dapat dinikmati oleh pengunjung dari berbagai usia. Trekking ini menjadi bagian dari daya tarik Candi Selogriyo, karena memberikan pengalaman menyatu dengan alam.
• Jalur yang Penuh dengan Keindahan: Sepanjang jalur trekking, pengunjung akan melewati pemandangan sawah, hutan pinus, dan sungai kecil yang memberikan pengalaman visual yang memanjakan mata.
5. Nilai Historis dan Budaya
• Peninggalan dari Masa Mataram Kuno: Candi Selogriyo adalah bagian dari warisan budaya Kerajaan Mataram Kuno, yang merupakan salah satu kerajaan Hindu-Buddha terbesar di Jawa. Mengunjungi candi ini memberikan wawasan tentang sejarah dan budaya Indonesia pada masa itu.
• Pusat Keagamaan: Sebagai candi Hindu, Selogriyo dulu berfungsi sebagai tempat pemujaan bagi penduduk setempat. Ini menambah dimensi spiritual dan historis bagi pengunjung yang tertarik dengan agama dan kepercayaan kuno di Indonesia.
6. Destinasi Wisata Edukatif
• Belajar Sejarah dan Arkeologi: Candi Selogriyo menawarkan kesempatan bagi pengunjung, terutama pelajar dan peneliti, untuk mempelajari lebih dalam tentang sejarah dan arkeologi Jawa Tengah. Informasi mengenai pembangunan candi, simbol-simbol yang ada, serta konteks sejarahnya dapat memberikan wawasan yang kaya.
• Interaksi dengan Budaya Lokal: Selain sejarah, pengunjung juga dapat berinteraksi dengan penduduk setempat yang hidup di sekitar candi. Ini memberikan perspektif tentang kehidupan desa yang masih sangat terikat dengan tradisi dan budaya Jawa.
Candi Selogriyo tidak hanya menawarkan pengalaman visual yang memukau, tetapi juga memberikan kedalaman dalam hal sejarah dan spiritualitas. Kombinasi dari keindahan arsitektur, suasana yang damai, dan pemandangan alam yang menakjubkan menjadikannya destinasi yang berharga untuk dijelajahi. Candi ini adalah destinasi wisata yang menarik bagi Anda yang ingin mengenal lebih dekat sejarah dan budaya Jawa Tengah. Keindahan alam sekitar dan suasana spiritualnya akan membuat kunjungan Anda semakin berkesan. Untuk dapat mengunjungi tempat wisata sejarah ini, Anda bisa menggunakan paket wisata Magelang  dari Jogja Super.

Back to Top
WA
Email