Jika Dieng terkenal dengan Telaga Warna dan Candi Arjuna, ada satu permata tersembunyi lain yang tak kalah memikat yakni Telaga Dringo. Berada di ketinggian lebih dari 2.200 meter di atas permukaan laut, telaga ini dijuluki Ranu Kumbolo-nya Jawa Tengah karena pesonanya yang begitu alami, tenang, dan dikelilingi bukit hijau. Suasana sejuk pegunungan, pantulan air yang jernih, serta ketenangan yang jauh dari keramaian menjadikan Telaga Dringo destinasi ideal bagi mereka yang ingin melepas penat dan mencari pengalaman wisata alam yang berbeda.
Sejarah dan Asal Usul Telaga Dringo
Telaga Dringo terbentuk akibat peristiwa alam besar pada tahun 1786, ketika Gunung Sinila meletus dan meninggalkan sebuah cekungan kawah mati. Seiring waktu, cekungan tersebut terisi air hujan dan mata air pegunungan, lalu menjelma menjadi sebuah telaga alami yang indah.
Nama “Dringo” sendiri diambil dari tumbuhan bernama dringo (Acorus calamus) yang banyak tumbuh di sekitar kawasan ini. Tanaman tersebut dianggap memiliki khasiat sebagai obat tradisional dan menjadi ciri khas vegetasi di tepian telaga.
Kini, Telaga Dringo tidak hanya dikenal sebagai salah satu telaga tertinggi di Jawa Tengah (±2.222 mdpl), tetapi juga menjadi saksi sejarah geologi Dieng yang masih menyimpan banyak cerita dari aktivitas vulkanik ribuan tahun lalu.
Lokasi dan Akses
Telaga Dringo berada di Desa Pekasiran, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, tepat di perbatasan antara Banjarnegara dan Batang. Letaknya masih satu kawasan dengan dataran tinggi Dieng, sehingga udara di sini sejuk dengan suhu yang bisa turun drastis di malam hari.
Dengan ketinggian sekitar 2.222 meter di atas permukaan laut, Telaga Dringo termasuk salah satu telaga tertinggi di Jawa Tengah. Perjalanan menuju lokasi ini memang menantang, tetapi keindahan yang tersaji akan terbayar lunas.
Dari pusat kawasan wisata Dieng, misalnya Kompleks Candi Arjuna, perjalanan ke Telaga Dringo bisa ditempuh sekitar 30–40 menit menggunakan kendaraan. Jalur yang umum dilewati adalah melalui Jalan Raya Dieng – Wanayasa hingga menuju Desa Kepakisan, lalu dilanjutkan menuju area telaga.
Meski sebagian jalan sudah beraspal, rutenya cukup terjal dengan tanjakan dan tikungan tajam, bahkan di beberapa titik berupa jalan berbatu. Oleh karena itu, disarankan menggunakan kendaraan yang prima, atau bagi wisatawan bisa menyewa jeep wisata dari kawasan Dieng. Setelah sampai area parkir, pengunjung perlu berjalan kaki sebentar untuk mencapai bibir telaga.
Daya Tarik dan Aktivitas Menarik
Telaga Dringo menawarkan pesona alam yang masih alami, membuat siapa saja betah berlama-lama. Berikut beberapa daya tarik dan aktivitas yang bisa dilakukan:
1. Panorama Alam yang Menenangkan
Telaga Dringo dikelilingi perbukitan hijau dengan suasana tenang, jauh dari keramaian. Air telaga yang jernih memantulkan keindahan langit dan pepohonan, menghadirkan panorama menawan untuk dinikmati.
2. Spot Fotografi Instagramable
Dengan latar pegunungan, permukaan air yang tenang, serta kabut tipis di pagi hari, Telaga Dringo menjadi spot favorit untuk hunting foto estetik. Tak heran jika banyak pengunjung menyebutnya sebagai “Ranu Kumbolo versi Jawa Tengah”.
3. Camping dan Menikmati Malam
Telaga Dringo populer sebagai lokasi camping. Suhu yang dingin serta pemandangan bintang di langit malam memberikan pengalaman berkesan. Namun, pengunjung hanya diperbolehkan mendirikan tenda di area tertentu, tidak terlalu dekat dengan tepi telaga.
4. Menikmati Sunrise dan Sunset
Dari bukit sekitar telaga, seperti Bukit Cemeti atau Bukit Pandang, wisatawan bisa menyaksikan sunrise atau sunset yang indah. Cahaya matahari yang memantul ke permukaan air menciptakan suasana magis yang jarang ditemui.
5. Hiking Ringan
Ada jalur alami di sekitar telaga yang bisa digunakan untuk trekking ringan. Jalur ini cocok untuk wisatawan yang ingin sekadar berjalan santai sambil menikmati udara segar pegunungan.
6. Memancing
Beberapa pengunjung memanfaatkan waktu untuk memancing di tepian telaga, sekaligus menikmati ketenangan alam.
Fasilitas dan Biaya Masuk
Sebagai destinasi wisata alam yang masih terjaga keasliannya, fasilitas di Telaga Dringo memang belum terlalu lengkap seperti objek wisata populer lainnya di Dieng. Namun, hal ini justru membuat suasananya lebih alami dan tenang.
Fasilitas yang tersedia:
• Area parkir sederhana untuk motor dan mobil.
• Lahan camping di beberapa titik aman, meski tidak diperbolehkan terlalu dekat dengan tepi telaga.
• Warung kecil yang menjual makanan dan minuman sederhana (umumnya hanya saat akhir pekan atau musim liburan).
• Toilet umum seadanya.
Karena fasilitas masih terbatas, pengunjung disarankan membawa peralatan pribadi, terutama jika ingin camping, seperti tenda, sleeping bag, matras, dan perbekalan makanan.
Biaya masuk dan camping:
• Tiket masuk: sekitar Rp 5.000/orang.
• Biaya camping: tambahan sekitar Rp 10.000/orang.
• Parkir motor: ± Rp 3.000, mobil ± Rp 5.000.
Jam operasional untuk kunjungan harian biasanya mulai pagi sekitar pukul 06.30 hingga 18.00 WIB, sedangkan untuk camping, pengunjung dapat bermalam dengan izin dari pengelola.
Tips Berkunjung Ke Telaga Dringo
Agar pengalaman wisata ke Telaga Dringo semakin nyaman dan menyenangkan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
1. Siapkan pakaian hangat
Suhu di ketinggian 2.200 mdpl bisa sangat dingin, terutama malam dan pagi hari. Bawalah jaket tebal, syal, atau sarung tangan jika berencana camping.
2. Bawa perlengkapan pribadi
Karena fasilitas masih terbatas, sebaiknya bawa sendiri peralatan camping, makanan, dan minuman. Jangan lupa matras, sleeping bag, serta lampu senter atau headlamp.
3. Perhatikan kondisi kendaraan
Jalur menuju Telaga Dringo menanjak, berkelok, dan sebagian berbatu. Pastikan kendaraan dalam kondisi prima. Jika ragu, bisa sewa jeep wisata dari kawasan Dieng.
4. Datang lebih pagi
Waktu terbaik untuk berkunjung adalah pagi hari untuk menikmati sunrise atau sore menjelang sunset. Jika ingin camping, datang sebelum gelap agar lebih mudah mencari spot.
5. Jaga kebersihan dan kelestarian alam
Jangan membuang sampah sembarangan dan hindari aktivitas mencuci di telaga. Ingat bahwa kawasan ini termasuk wilayah cagar alam.
6. Perhatikan musim
Saat musim kemarau panjang, air telaga bisa menyusut sehingga pemandangan kurang maksimal. Sebaliknya, musim hujan membuat area sekitar lebih hijau, tapi jalur jalan bisa licin.
Telaga Dringo bukan hanya sekadar destinasi wisata alam, tetapi juga tempat untuk menemukan ketenangan dan menyatu dengan keindahan pegunungan Dieng. Kejernihan air telaga, udara sejuk yang menyegarkan, serta panorama bukit hijau yang mengelilinginya menjadikan tempat ini layak disebut sebagai permata tersembunyi di Banjarnegara. Bagi pecinta alam, pendaki pemula, maupun siapa saja yang ingin melepas penat dari hiruk pikuk kota, Telaga Dringo adalah pilihan tepat untuk menikmati pesona alam Jawa Tengah yang masih alami dan menenangkan.
