Uniknya Masjid Jami’ di Desa Wisata Religi Mlangi

Spiritual bagian dari ketenangan batin dan jiwa. Setiap orang memiliki keyakinan masing-masing termasuk bagaimana melengkapi dirinya akan kebutuhan spiritual. Bisa melalui ibadah sehari-hari dimana untuk orang Islam melaui sholat lima waktunya. Selain itu mengunjungi makam ulama besar atau kyai kemudian mendoakannya. Wisata religi, orang sering mengatakannya demikian. Anggota pengajian, ibu-ibu kelompok pengajian seringkali menyempatkan waktunya untuk melakukan wisata religi ini. Salah satu lokasi yang cukup ramai pengunjung adalah Desa Wisata Religi Mlangi di Yogyakarta.

Tentang Desa Wisata Religi Mlangi

Desa wisata Religi Mlangi berada di Dusun Mlangi, Desa Nogotirto, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman, DIY. Dikenal sebagai wisata religi karena di lokasi tersebut terdapat makam kyai nur iman. Dimana banyak orang yang mengunjungi makam tersebut dan mendoakannya. Makam tersebut berada di kompleks pemakaman yang ada di sekeliling Masjid Jami’ Mlangi. Saat mengelilingi Dusun Mlangi, Anda akan menemui banyak pesantren.

 

Setidaknya terdapat 10 pesantren. Pesantren paling tua adalah Pesantren As-Salafiyah yang dibangun sejak 5 Juli 1921 oleh K.H. Masduki. Awalnya bukan sebuah pesantren melainkan komunitas belajar agama yang ada di musholla kecil. Akhirnya berkembang menjadi pesantren. Selain itu ada pula Pesantren Al-Huda, Pesantren Al-Falakiyah dan seterusnya. Dengan banyaknya pondok pesantren mlangi inilah mengapa disebut sebagai desa wisata religi. Apalagi warga kampung juga terlihat religius.

 

Siapa itu Kyai Nur Iman

Saat mengunjungi Kampung Mlangi di Mlangi Nogotirto Gamping Sleman pada saat-saat tertentu biasanya sangat ramai. Terutama pada bulan Ruwah dan tanggal 15 Suro, tanggal wafatnya Kyai Nur Iman. Para pengunjung yang berziarah ke makam Kyai Nur Iman bisanya membaca doa di depan cangkup makam atau duduk di samping makam. Kyai Nur Iman merupakan sosok di balik Kampung Mlangi ini.

 

Berawal dari Hamengku Buwono I menghadiahi Kyai Nur Iman yang masih tergolong kerabatnya sebuah tanah. Tanah tersebut kemudian diberi nama Mlangi berasal dari kata Mulangi yang berarti mengajar. Sebab daerah tersebut kemudian digukan Kyai Nur Iman untuk mengajar agama Islam.

 

Masjid Jami’ Mlangi

Berbeda dengan Desa Wisata Garongan, daya tarik Kampung Mlangi salah satunya terletak pada masjidnya. Masjid Jami’ Mlangi merupakan masjid yang dibangun pada masa Kyai Nur Iman. Masjid tersebut merupakan salah satu dari empat masjid besar pendamping Masjid Agung di kampung Kauman. Keempat masjid tersebut diberi nama Masjid Pathok Nagari.

 

Keberadaan keempat masjid tersebut merupakan usulan Kyai Nur Iman kepada HB I. Selain di Mlangi, Anda juga bisa menemukan masjid lainnya di Desa Dongkelan, Desa Ploso Kuning dan Desa Babadan. Itulah mengapa jika mengunjungi Masjid Jami’ Mlangi seperti masjid Keraton lainnya, masjid ini jadi satu dengan kompleks makam yag berada di sebelah barat masjid. Selain makam Kyai Nur Iman juga terdapat makam kerabat keraton lainnya.

 

Ketika berkunjung ke Desa Wisata Ngamboh atau tempat wisata lainnya, biasanya juga dilengkapi dengan fasilitas pendukung, salah satunya adalah masjid. Namun berbeda dengan masjid lainnya, Masjid Jami’ Mlangi merupakan masjid Keraton sehingga awalnya masjid ini juga mengikuti arsitektur jawa menggunakan penyangga dari kayu. Disebutkan dulunya ada 16 soko guru yang tersebar termasuk di ruang utama masjid.

 

Ada pawestri atau ruang makmum perempuan, kemudian di bagian depan, kanan dan kiri masjid terdapat blumbang atau kolam kecil untuk membersihkan kaki jama’ah sebelum memasuki masjid. Seiring dengan waktu dan ijin dari keraton, masjid pun mengalami perombakan tanpa menghilangkan keaslian. Menjadi masjid bertingkat dan menggunakan pilar beton. Sedangkan mimbar masih asli dan beduknya merupakan replika yang mirip aslinya.

 

Tradisi Manggul

Jika di desa Wisata Petung kuat dengan tradisi Jawanya begitu pula dengan Kampung Mlangi ini. Mereka juga memiliki sebuah tradisi yaitu Tradisi Jenang Manggul. Sebuah tradisi dengan memasak bubur dalam jumlah besar. Disebutkan bahwa tradisi ini bermula pada saat HB I memberikan tanah Mlangi kemudian pada saat peletakan batu pertama diadakan Jenang Manggul yang berarti agar Kyai Nur Iman bisa mengemban tanggung jawan dalam menyebarkan agama Islam. Jadi, apakah Anda tertarik mengunjungi Desa Wisata Religi Mlangi?

 

Alamat: Jl. Masjid Patok Negoro, Area Sawah, Nogotirto, Gamping, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta
No Telp:  0813-2833-7839