Panduan Wisata Kawah Sileri Dieng: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute Akses.

Di balik sejuknya Dataran Tinggi Dieng, tersimpan sebuah pesona alam yang penuh misteri sekaligus menantang, yaitu Kawah Sileri. Kawah ini dikenal sebagai kawah paling aktif di Dieng, dengan air berwarna keabu-abuan menyerupai air cucian beras, sehingga masyarakat menamainya “Sileri”. Asap putih yang mengepul dari permukaannya, suara gemuruh halus, serta panorama khas pegunungan di sekitarnya membuat Kawah Sileri menjadi salah satu daya tarik unik bagi para pencinta wisata alam dan fotografi.

Lokasi dan Akses

Kawah Sileri terletak di Desa Kepakisan, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, tepatnya di kawasan Dataran Tinggi Dieng. Kawah ini berada di lereng barat Gunung Pagerkandang dengan ketinggian sekitar 1.879 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Untuk mencapai Kawah Sileri, pengunjung bisa memulai perjalanan dari pusat kawasan wisata Dieng. Dari Dieng Plateau Theater, perjalanan menuju kawah hanya memakan waktu sekitar 15–20 menit dengan kendaraan pribadi. Jalan menuju lokasi cukup berkelok khas pegunungan, tetapi kondisi jalan sudah bisa dilalui baik oleh kendaraan roda dua maupun roda empat.
Bagi wisatawan dari luar kota, akses paling umum adalah melalui:
• Dari Wonosobo → perjalanan ±26 km ke arah Dieng (±1 jam).
• Dari Banjarnegara → perjalanan sekitar 60 km (±2 jam).
• Transportasi umum tersedia hingga kawasan Dieng, namun untuk mencapai Kawah Sileri biasanya lebih nyaman menggunakan kendaraan pribadi atau sewaan.

Sejarah dan Legenda

Kawah Sileri sudah lama dikenal sebagai salah satu kawah paling aktif di Dataran Tinggi Dieng. Catatan sejarah menyebutkan bahwa kawah ini beberapa kali mengalami letusan freatik, yakni semburan lumpur panas, gas, dan uap air. Salah satu letusan besar terjadi pada tahun 1944 yang menelan banyak korban, kemudian disusul beberapa letusan lain di tahun 1964, 1984, hingga terakhir tercatat pada 2017. Aktivitas vulkaniknya menjadikan Kawah Sileri sebagai kawah yang terus diawasi oleh pihak vulkanologi.
Nama “Sileri” sendiri berasal dari kata dalam bahasa Jawa, yaitu “leri” yang berarti air cucian beras. Julukan ini muncul karena air kawah berwarna putih keabu-abuan, persis seperti air bekas mencuci beras.
Selain catatan sejarah, masyarakat setempat juga menyimpan sebuah legenda yang memperkuat penamaan tersebut. Konon, pada zaman dahulu hiduplah seorang nenek penyihir yang membawa air cucian beras sakti. Air itu kemudian tumpah di kawasan ini, dan seiring waktu terbentuklah kawah dengan warna air mirip leri. Dari situlah lahir sebutan Kawah Sileri, sebuah tempat yang memadukan kenyataan geologi dan cerita rakyat yang penuh misteri.

Keunikan dan Daya Tarik

Kawah Sileri memiliki luas sekitar 2–4 hektar dengan air kawah berwarna keabu-abuan yang terus bergolak, disertai kepulan asap belerang yang menambah kesan dramatis. Suasana di sekitar kawah kerap dihiasi kabut pegunungan, menjadikannya lokasi yang sangat menarik untuk fotografi, terutama pada pagi hari.
Selain keindahan visualnya, Kawah Sileri juga menyimpan sensasi berbeda dibandingkan kawah lain di Dieng. Inilah kawah paling aktif di kawasan tersebut, sehingga wisatawan bisa merasakan langsung atmosfer aktivitas vulkanik dari jarak aman. Suara gemuruh kecil yang sesekali terdengar, semburan lumpur, hingga aroma khas belerang membuat pengalaman di sini begitu autentik.
Keunikan lainnya adalah pemandangan sekitar kawah yang hijau dan asri, dengan perbukitan sebagai latar belakang. Kombinasi warna abu-abu kawah, asap putih, dan hijaunya alam sekitar menciptakan lanskap kontras yang memanjakan mata.

Aktivitas Vulkanik dan Keselamatan

Kawah Sileri dikenal sebagai kawah paling aktif di Dataran Tinggi Dieng. Aktivitas vulkaniknya berupa semburan lumpur panas, uap air, dan gas belerang. Letusan yang terjadi umumnya bersifat freatik, yaitu letusan akibat tekanan uap, bukan karena keluarnya magma.
Sepanjang sejarah, Kawah Sileri tercatat beberapa kali meletus, di antaranya tahun 1944, 1964, 1984, 2009, 2017, dan yang terbaru menunjukkan peningkatan aktivitas pada akhir 2024 hingga awal 2025. Semburan lumpur bisa mencapai puluhan meter dari bibir kawah, sehingga kawasan ini selalu berada dalam pengawasan ketat Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
Demi keselamatan, PVMBG menetapkan radius aman 500 m dari bibir kawah. Wisatawan dilarang melampaui batas ini karena risiko semburan mendadak bisa terjadi kapan saja. Selain itu, bau belerang yang cukup menyengat juga bisa mengganggu pernapasan, sehingga penggunaan masker sangat disarankan.
Meskipun begitu, Kawah Sileri tetap bisa dinikmati dari jarak aman. Dengan mengikuti arahan petugas dan memperhatikan tanda peringatan di lokasi, wisatawan bisa menyaksikan keindahan sekaligus kedahsyatan aktivitas geologi tanpa harus khawatir berlebihan.

Aktivitas Menarik

Meskipun Kawah Sileri dikenal aktif dan memiliki aturan ketat untuk keselamatan, wisatawan tetap bisa menikmati beberapa aktivitas seru dari jarak aman, di antaranya:
1. Menikmati Pemandangan Alam
Dari area aman, pengunjung bisa melihat langsung aktivitas kawah dengan kepulan asap dan lumpur panas. Latar belakang perbukitan hijau dan kabut Dieng menambah keindahan panorama.
2. Fotografi dan Videografi
Kawah Sileri adalah salah satu spot favorit fotografer karena memiliki lanskap unik: kombinasi warna abu-abu kawah, asap putih yang dramatis, dan langit pegunungan. Hasil foto akan terlihat eksotis, terutama di pagi hari.
3. Belajar Geologi dan Edukasi Alam
Bagi wisatawan yang suka ilmu pengetahuan, Kawah Sileri bisa menjadi “laboratorium alam” untuk mengenal fenomena vulkanik. Sering kali, kawasan ini juga dijadikan lokasi studi lapangan oleh pelajar dan mahasiswa.
4. Trekking Ringan
Untuk yang suka berjalan kaki, jalur menuju area pandang Kawah Sileri bisa menjadi pengalaman tersendiri. Udara sejuk pegunungan dan pemandangan hijau sekitar membuat perjalanan terasa segar.
5. Menikmati Suasana Dieng
Karena letaknya dekat dengan objek wisata lain di Dieng, pengunjung bisa menjadikan Kawah Sileri sebagai salah satu destinasi dalam paket perjalanan sehari, lalu melanjutkan ke destinasi seperti Telaga Warna, Candi Arjuna, atau Bukit Sikunir.
Tips Berkunjung Ke Kawah Sileri
Bagi Anda yang ingin mengunjungi tempat wisata Kawah Sileri di Banjarnegara, berikut adalah beberapa tips yang perlu Anda ketahui untuk keselamatan dan kenyamanan wisata Anda:
1. Perhatikan Status Kawah
Sebelum berangkat, cek informasi terbaru dari PVMBG atau pihak pengelola wisata Dieng. Jika aktivitas kawah sedang meningkat, sebaiknya tunda kunjungan demi keselamatan.
2. Jaga Jarak Aman
Ikuti rekomendasi radius aman minimal 500 m dari bibir kawah. Jangan mencoba mendekat terlalu jauh meskipun terlihat sepi atau tidak ada petugas.
3. Gunakan Masker
Bau gas belerang di sekitar kawah cukup menyengat. Membawa masker bisa membantu pernapasan tetap nyaman.
4. Datang Pagi Hari
Suasana Dieng di pagi hari lebih jernih dan segar, kabut tipis menambah keindahan panorama kawah. Selain itu, kondisi cahaya pagi sangat bagus untuk fotografi.
5. Gunakan Alas Kaki Nyaman
Jalan menuju area pandang kawah cukup menanjak dan terkadang licin, jadi gunakan sepatu atau sandal outdoor yang nyaman.
6. Siapkan Kamera
Kawah Sileri adalah surga bagi pecinta fotografi, jangan lupa membawa kamera atau ponsel dengan baterai penuh.
7. Gabungkan dengan Destinasi Lain
Agar perjalanan lebih maksimal, kunjungi juga objek wisata Dieng lainnya seperti Telaga Warna, Kompleks Candi Arjuna, atau Bukit Sikunir.
Kawah Sileri adalah salah satu bukti betapa menakjubkannya kekuatan alam di Dataran Tinggi Dieng. Perpaduan pemandangan kawah berwarna keabu-abuan, kepulan asap belerang, dan panorama pegunungan di sekitarnya menjadikan tempat ini begitu memikat sekaligus penuh misteri. Namun, keindahan tersebut juga harus disikapi dengan bijak. Aktivitas vulkanik Kawah Sileri yang tinggi menuntut wisatawan untuk selalu waspada dan mematuhi aturan keselamatan.
Bagi siapa pun yang berkunjung ke Dieng, Kawah Sileri bisa menjadi destinasi yang tak hanya menawarkan pengalaman visual yang unik, tetapi juga pelajaran berharga tentang bagaimana manusia hidup berdampingan dengan alam. Nikmati pesonanya dari jarak aman, abadikan momen dengan kamera, dan jadikan perjalanan ini bagian dari kisah indah menjelajah Dieng.

Back to Top
WA
Email