Daftar Event Yang Boleh Di Pentaskan di Taman Budaya Yogyakarta

Bangunan berukuran besar bergaya arsitektur Belanda kuno bercat putih terlihat membaur dengan sejumlah bangunan yang tidak kalah besarnya. Sekilas tidak ada hal istimewa yang tampak dari luar. Hanya tulisan “Taman Budaya Yogyakarta” yang menjadi penanda bahwa bangunan tersebut bukan sekedar bangunan biasa. Memasuki bagian dalam gedung, atmosfir terasa berbeda. Bisa jadi karena gaya interior yang terkesan kuno atau karena adanya sejumlah aktifitas berbau seni yang berlangsung di dalam. Beberapa kali dalam setahun, bangunan bernilai sejarah ini menjadi rumah sejumlah acara dan pertunjukan seni yang mengundang decak kagum. Anda menganggap diri Anda penikmat seni? Maka Anda harus menyimak jadwal rutin pementasan Taman Budaya Yogyakarta dan menjadi satu dari sekian penonton yang akan terkagum-kagum dengan keelokan pertunjukan seni yang dipentaskan.

Keistimewaan Taman Budaya Yogyakarta

Mungkin saja Anda bertanya-tanya, apa saja keistimewaan Taman Budaya Yogyakarta yang membuatnya berbeda dari tempat wisata lainnya di Jogja. Jika Anda bukan penikmat seni, mungkin keberadaan taman ini tak terasa jauh berbeda dari tempat lainnya di Yogyakarta. Mungkin saja Anda merasa bahwa tidak ada yang istimewa di sini. Namun akan berbeda halnya jika Anda merupakan penikmat (atau bahkan pelaku) seni karena Anda akan merasakan atmosfir yang berbeda ketika berada di itempat ini. Bagi banyak penikmat dan pelaku seni lainnya, ada suasana seni yang khas dan kental ketika datang ke tempat ini dan hal ini terasa istimewa karena berbeda dengan tempat lainnya.

Dan lagipula, tempat ini menawarkan alternatif wisata malam, yang sebenarnya cukup unik dan jarang di Yogyakarta. Kebanyakan tempat wisata di kota budaya ini hanya buka sampai siang atau sore, dan sangat jarang ada yang member akses sampai malam. Tapi tidak dengan taman ini, karena Anda bisa berada di sini sampai pukul sembilan malam – melakukan aktifitas seni yang Anda sukai. Tentu saja akan ada banyak hal yang Anda sukai di sini – terutama ketika Anda dikelilingi oleh suasana kesenian dan kebudayaan yang kental.

Hal-hal yang Anda Temui

Jika Anda menyukai budaya dan seni, dan Anda suka dengan adanya wisata budaya atau kesenian, Anda harus datang ke tempat ini. Jangan khawatir, tempat ini tidak jauh dari Malioboro, yang berarti juga tidak jauh dari alun-alun kota. Jika Anda ingin mengeksplorasi pusat kota, Anda bisa mengelilingi tempat bersejarah lainnya dulu seperti Benteng Vredeburg atau keraton Yogyakarta, atau bahkan berbelanja ke pasar Beringharjo sebelum akhirnya menutup rangkaian acara Anda dengan berkunjung ke taman ini. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, fasiltas umum ini buka dari pukul sembilan pagi sampai pukul sembilan malam di mana Anda bisa menikmati berbagai acara dan tempat pameran seperti seni patung, seni lukis, seni kriya, dan beragam bentuk seni lainnya. Di lokasi ini, ada terdapat dua gedung yang berbeda dan keduanya memiliki konsep yang berbeda untuk penggunaan yang berbeda pula.

Tak hanya disediakan gedung yang berbeda untuk segala aktifitas seni, Anda juga bisa menemukan berbagai ruangan berbeda dan fasilitas yang berbeda pula. Ada ruang dan fasilitas untuk diskusi sastra, pembacaan puisi, pelatihan seni, dan banyak lainnya. Anda pun bisa menemukan ruang khusus untuk pertunjukkan kesenian tradisional dan musik. Berada di lokasi yang strategis membuat tempat ini cukup ramai dikunjungi orang. Taman ini diapit oleh Taman Pintar dan Pasar Beringharjo di bagian selatannya dan museum Benteng Vredeburg di bagian barat. Ragam kebudayaan dan seni lokal masih dilestarikan dan dipertahankan di tengah gempuran kebudayaan mancanegara yang ikut bersama arus globalisasi.

Sejarah Taman Budaya

Awalnya, Taman Budaya masih berada di kompleks milik Universitas Gadjah Mada. Ketika dibangun pada tahun 1977, saat itu fungsinya sebagai Pusat Pengembangan Kebudayaan Yogyakarta, dan diberi nama Purna Budaya. Dari awalnya, tujuan dibangunnya dua bangunan yang berbeda adalah memberikan tempat yang berbeda untuk kegiatan yang berbeda pula. Bangunan pertama disebut sebagai Pundi Wurya, berfungsi sebagai pusat kesenian lengkap dengan panggungnya, studio tari, ruang administrasi, perpustakaan, dan ruang diskusi. Di gedung kedua, konsepnya lebih kepada ruang pamer atau display, jadi Anda bisa menemukan ruang workshop, ruang pameran, kantin, bahkan penginapan.

Seiringan perjalanan waktu, Purna Budaya mengalami beberapa perubahan. Pada tahun 1978, tempat tersebut menjadi unit pelaksana teknis di bidang kebudayaan, dengan Dirjen Kebudayaan di atasnya. Pembaruan tata kerja dan organisasi Purna Budaya dilakukan pada tahun 1991. Selanjutnya, Purna Budaya menjadi sarana kegiatan kemahasiswaan di UGM pada tahun 1998. Dan akhirnya, sebuah gedung pengganti untuk gedung ini dibangun dan diberi nama Taman Budaya Yogyakarta.

Penyewaan Gedung

Karena mengikuti konsep gedung sebelumnya, dua gedung yang berbeda pun dibangun di Taman Budaya Yogyakarta. Gedung pertama, Concert Hall, berfungsi sebagai ruangan resmi bagi penyelenggaraan pameran seni rupa, seperti seni kriya, lukis, patung, dan kerajinan. Gedung kedua adalah Societet Militair yang khusus untuk pertunjukan teater atau live musik. Jika Anda ingin menyewa gedung ini, Anda bisa mengetahui harga sewa gedung Taman Budaya Yogyakarta dengan menghubungi pengurusnya.

Sebetulnya ada gedung-gedung lainnya yang bisa Anda sewa, baik untuk pertunjukan atau acara pernikahan. Gedung Pamungkas Kridosono, misalnya, sering disewa untuk acara pernikahan. Begitu juga dengan Ganesha APMD, Mandala Bhakti Wanitatama, atau Sasonoworo PDHI. Tapi tentu saja, Anda bisa menyewa Taman Budaya Yogyakarta jika ingin melakukan acara seni.

Tiket masuk        : gratis (kecuali ketika ada acara pertunjukan seni)
Alamat                  : Jl. Sriwedani No.1, Ngupasan, Gondomanan, Kota Yogyakarta
K oordinat GPS  : -7.799855, 110.367619