Berimajinasi Menjadi Arkeolog? Ke Museum Geoteknologi Mineral Saja

Arkeolog bisa dikatakan sebagai profesi yang tidak terlalu populer. Berkutat dengan artefak, barang-barang kuno, budaya masa lampau baik pada prasejarah maupun sejarah. Namun profesi ini nampak begitu keren saat berada di cerita-cerita fiksi. Misalnya dalam novel, komik maupun film. Seringkali tokoh-tokoh arkeolog ini ditemukan pada cerita-cerita misteri, detektif atau petualangan. Imajinasi bagian dari kehidupan, tidak hanya untuk anak-anak saja tetapi juga orang dewasa. Apalagi bagi penggemar cerita fiksi. Atau mungkin sedang menulis cerita fiksi. Keberadaan Museum Geoteknologi Mineral bisa memuaskan fantasi Anda tentang hal-hal yang berkaitan dengan arkeologi maupun menjadi arkeolog.

Tentang Museum Geoteknologi Mineral

Museum Geoteknologi Mineral diresmikan sebagai salah satu museum di jogja pada 17 Februari 1988 oleh Menhankam saat itu yaitu Jenderal TNI (Purn) Poniman. Museum tersebut berada di Jalan Babarsari No. 2 Caturnunggal, Depok, Sleman, DIY. Tepatnya di Kampus II Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta. Pada saat awal-awal berdiri, koleksi yang di museum ini merupakan barang-barang yang ditemukan para dosen maupun asisten dosen kurun waktu 1967 hingga 1986.

 

Nah, semua “buah tangan” tersebut dikumpulkan dan menjadi koleksi museum. Barang-barang tersebut berupa fosil, material galian, batuan dan lainnya. Koleksinya pun cukup banyak. Mulai dari mineral, ektit, batuan, foto sayatan batuan, bahan galian, batu mulia, monolit tanah, panel, peta, maket, patung, fosil, artefak, lukisan, CD film maupun foto.

 

Memiliki 1.252 Koleksi

Jika Anda pernah mengunjungi museum pusat TNI AU dirgantara mandala maka pasti melihat banyaknya koleksi pesawat dan hal-hal yang berkaitan dengan kedirgantaraan di museum tersebut. Begitu pula saat mengunjungi museum GTM (Geoteknologi Mineral). Museum ini setidaknya memiki sekitar 1.252 koleksi.

 

Koleksi-koleksi unggulan di museum tersebut yaitu fosil kepala gajah purba (Maestodon SP) yang dulunya ditemukan di daerah Bumiayu, Jawa Tengah. Fosil ini diperkirakan hidup pada zaman prasejarah atau masa pleistosen. Sementara koleksi tertua museum tersebut yaitu fosil trilobit tetracoral crinoid yang berusia 570 – 230 juta tahun yang lalu. Museum yang dikelola dengan baik sejak pertama kali berdiri ini memiliki tiga ruang pameran.

 

Ruang pertama merupakan tempat berbagai koleksi yang terdiri dari gambar, fosil, maket, aktifitas kegunungapian, kegempaan dan jenis-jenis batuan mineral tertentu. Sangat cocok untuk menambah pengetahuan setelah atau sebelum mengunjungi Museum Gunung Merapi Ruang kedua sebagai tempat berbagai koleksi miniatur yang berkaitan dengan kegiatan penambangan.

 

Salah satu diantaranya miniatur pertambangan lepas pantai yang ada di Indonesia. Ketika berada di ruangan ini Anda juga bisa melihat berbagai macam peralatan pekerja tambang termasuk alat pengaman. Sementara pada ruang ketiga, Anda bisa melihat film-film dokumenter yang ada kaitannya dengan aktifitas pertambangan. Ruangan ini merupakan ruangan audio visual.

 

Menjawab Rasa Penasaran

Mengunjungi tempat wisata dengan banyak pilihan permainan seperti yang ada di Taman Pelangi Yogyakarta mungkin akan mendorong rasa penasaran ingin mencoba permainan yang ada. Bagaimana ketika mengunjungi sebuah museum yang memang berkaitan dengan hal-hal sebelumnya?

 

Misalnya saat berada di Museum Biologi Yogyakarta atau saat berada di Museum GTM ini, bisa jadi akan mendorong rasa penasaran bagaimana cara pengambilan benda tersebut. Atau mungkin penasaran apa fungsi dari benda tersebut dan seterusnya. Apalagi di Museum GTM ini Anda bisa melihat batuan mineral yang ditemukan di Indonesia. Mungkin saja belum pernah Anda lihat sebelumnya. Misalnya saja tektit, monolit tanah, fosil dan sebagainya.

 

Indonesia Kaya Sumber Daya Alam

Adanya museum memberikan bukti tentang berbagai hal yang pernah terjadi. Seperti yang ada di Monumen Jogja Kembali dimana para pengunjung bisa menyaksikan sebuah peristiwa bersejarah yang berperan penting pada saat perjuangan meraih kemerdekaan Indonesia. Begitu pula saat berada di Museum GTM ini. Sebagai bukti bahwa Indonesia kaya akan Sumber Daya Alam.

 

Dimana hal tersebut memiliki fungsi yang sangat penting. Keberadaan SDA seperti fosil maupun artefak dan batuan maupun mineral sebagai bukti mengapa Indonesia menjadi salah satu penghasil minyak bumi. Keberadaan Museum Geoteknologi Mineral juga sebagai pengingat bahwa setiap kehidupan selalu memiliki masa masing-masing dan memiliki peran masing-masing.

Alamat: Jl. Babarsari No. 2 Caturnunggal Depok Sleman
No Telp: (0274) 486991