7 Hal yang Unik dan Sejarah Gedung Agung Jogja

Tidak sulit untuk mengenali Gedung Agung Jogja, salah satu wisata sejarah Jogja di tengah padatnya bangunan di jantung kota Jogja. Seperti iniature Istana Negara Jakarta, gedung bersejarah ini punya tiga pilar besar yang berdiri kokoh di bagian depan. Dinding yang berwarna putih bersih memoles seluruh bagian gedung membuatnya terlihat agung, seagung namanya. Hanya untuk membuat gedung tersebut lebih megah, sebuah air mancur berdiri tepat di tengah halaman dikelilingi oleh rerumputan hijau yang dirawat apik. Bahkan setiap jengkal bangunan bersejarah ini seakan punya cerita yang mengundang decak kagum, air mata dan haru bahagia.

Ketika Negara Kesatuan Republik Indonesia masih belum genap berumur satu tahun, Jogja mendapat kehormatan menjadi ibukota negara sementara Indonesia sejak tanggal 6 Januari 1946. Bahkan sejak awal masa kemerdekaan, Jogja telah dianggap sebagai salah satu wilayah strategis baik secara politik, ekonomi dan budaya. Menjadi simbol kebanggaan negara, Jogja mempersembahkan salah satu bangunan megah nan kokoh dikenal Gedung Agung Jogja sebagai Istana Kepresidenan bagi Presiden Soekarno. Gedung ini menyimpan harapan seluruh rakyat Indonesia khususnya warga Jogja yang kala itu baru saja meraih kemerdekaan akan kondisi yang jauh lebih baik dengan negara sebagai pengayom rakyatnya. Jika gedung ini menjadi Istana Kepresidenan sekaligus kediaman presiden beserta keluarga maka gedung bersejarah yang berada tepat di sebelah utara Gedung Agung, yang sekarang difungsikan sebagai Koren 072/Pamungkas menjadi kediaman Wakil Presiden Mohammad Hatta beserta keluarga.

Menyimpan nilai sejarah yang begitu berharga maka tidak salah jika Kita memasukkan Istana Negara Jogja ini ke dalam daftar tempat wisata yang akan dikunjungi selama berada di kota Gudeg selaim beberapa tempat wisata lain wajib dikunjungi seperti Benteng Vredeburg, Kraton Jogja, Jogja Nasional Museum dan Gedung DPR Jogja. Selama menjadi Istana Kepresidenan, gedung ini menjadi sakti beberapa peristiwa sejarah penting seperti pelantikan Jenderal Sudirman yang dinobatkan sebagai Panglima Besar TNI. Pelantikan bersejarah ini dilaksanakan pada 3 Juni 1947 dan menjadi awal prestasi jenderal bernama besar ini menjadi salah satu pimpinan Angkatan Perang RI paling disegani dalam sejarah Indonesia.

Jika dulu Gedung Agung Jogja menjadi saksi bersejarah peristiwa pemerintahan, maka sekarang gedung ini menjadi saksi peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan setiap tahunnya untuk Daerah Istimewa Yogyakarta. Terhitung sejak tanggal 17 April 1988, gedng ini juga menjadi lokasi penyelenggaraan Parade Senja yang diadakan rutin setiap tahun. Saat ini, gedung ini terbuka untuk umum bagi wisatawan lokal maupun mancanegara yang ingin napak tilas sejarah negara Republik Indonesia di masa awal kemerdekaan. Berada tidak jauh dari kawasan Malioboro, hanya dibutuhkan beberapa menit berjalan kaki saja untuk mencapai gedung ini.

Mungkin tidak banyak yang tahu bahwa sebenarnya terdapat 7 fakta unik dari Gedung Agung Jogja yang sudah berusia seabad ini. Kita ingin tahu? Simak ulasannya di bawah ini.

  1. Luas Lahan

Tidak berbeda dari gedung bersejarah lainnya, Gedung Agung Jogja dibangun di areal lahan yang sangat luas mencapai 43.585 meter persegi atau lebih dari 4 hektar. Dengan luas ini bisa menampung hingga 26 lapangan sepak bola. Sangat besar bukan?

  1. Tugu Dagoba

Jika Kita cukup cermat, Kita akan mendapati Tugu Dagoba di depan gedung yang tampak menyalakan api semu. Usut punya usut, tugu tersebut melambangkan sesuatu yakni kerukunan beragama. Indonesia, negara yang dibangun di atas keberagaman selalu berusaha untuk menciptakan kerukunan baik dari akar rakyat hingga di pucuk pemerintahan. Ukuran tugu ini memang tidak besar namun makna di balik tugu inilah yang membuatnya besar dan berarti.

  1. Asal Usul Nama Gedung Agung

Setiap nama selalu punya makna begitupun dengan nama Gedung Agung Jogja. Sebenarnya arti di balik nama bangunan ini cukup sederhana. Agung berarti gedung yang pantas untuk menerima tamu-tamu agung dari berbagai negara.

  1. 65 Kepala Negara

Selama difungsikan menjadi Istana Kepresidenan, Gedung Agung Jogja telah menerima banyak tamu-tamu agung dari berbagai negara. Tercatat 65 kepala negara pernah berkunjung ke istana ini semenjak kemerdekaan Republik Indonesia. Nah, cukup banyak bukan kepala negara yang menginjakkan kaki di istana ini? Sekarang, Kita bisa jadi tamu berikutnya yang berkunjung ke gedung bersejarah ini.

  1. Pusat Pemerintahan NKRI

Secara resmi, gedung ini menjadi pusat pemerintahan RI sementara sejak tanggal 6 Januari 1946 atau 6 bulan setelah Indonesia mencapai kemerdekaan. Beberapa pertimbangan menjadi dasar dipilihnya Jogja dan Gedung Agung sebagai pusat pemerintahan termasuk kondisi politik dan keamanan yang terbilang cukup terkendali di kota Jogja. Selain itu, kota Jogja juga cukup baik dalam perlindungan dan keamanan dari serangan luar.

  1. Kediaman Pertama Bung Karno

Setelah resmi menjadi Presiden Pertama Republik Indonesia, Soekarno kemudian berkantor di Gedung Agung Jogja selama beberapa tahun sehingga layak dikatakan jika gedung ini jadi kediaman pertama Presiden Soekarno beserta keluarga.

  1. Lima Wisma

Berdiri atas areal lahan yang sangat luas, Gedung Agung terbagi menjadi lima wisma antara lain Wisma Sawojajar, Wisma Saptapratala, Wisma Bumiretawu, Wisma Indraphrasta dan Wisma negara. Setiap wisma mempunyai fungsi masing-masing mengingat kala itu gedung ini terpilih sebagai kantor pemerintahan.

Tiket Masuk                    : Gratis
Waktu Operasional         : Senin – Sabtu (09.00 – 15.00 WIB)
Alamat                           : Jl. Jenderal Ahmad Yani, Ngupasan, Gondomanan
Koordinat GPS               : -7.800227, 110.364684
Nomor Telepon              : (0274) 512005